A. KONSELING PERKAWINAN
Konseling perkawinan merupakan usaha untuk membantu suami istri dalam hubungan perkawinan mereka. Tujuannya adalah agar individu memperoleh penyesuaian yang baikk dalam kehidupan perkawinan. Terapi dalam bidang perkawinan merupakan suatu proses bantuan yang bersifat professional dan interdisipliner, di mana berbagai ahli seperti psikiater, psikologis, dokter, pekerja sosial, ahli hukum, dan sebagainya bekerja sama secara intensif untuk membantu pasangan individu untuk memperoleh penyesuaian yang sehat dalam kehidupan perkawinan.
Perbedaan konseling perkawinan dengan tipe yang lain adalah dalam konseling perkawinan salah seorang atau kedua-duanya dari pasangan perkawinan mencari bantuan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dijumpai dalam kehidupan perkawinan.
Konseling perkawinan tidak hanya diberikan kepada pasangan yang telah kawin, akan tetapi juga kepada pasangan-pasangan yang akan memasuki perkawianan. Tujuannya adalah membantu pasangan yang akan kawin untuk memperoleh pemahaman terhadap makna perkawinan. Dalam konseling pra perkawinan konselor dapat membantu klien dalam memecahkan masalah-masalah.
1. Pemilihan pasangan secara tepat.
2. Mengembangkan pandangan yang lebih matang terhadap cinta dan sikap seksual.
3. Persiapan psikologis dalam memasuki kehidupan perkawinan.
Masalah pokok yang dijumpai dalam kehidupan perkawinan adalah:
1. Masalah penyesuaian kepribadian dalam perkawinan.
2. Masalah-masalah khusus yang timbul dalam hubungan perkawinan sendiri.
1. Konseling Anak-Anak
Tujuan konseling bagi anak-anak tidak jauh berbeda dengan konseling bagi orang dewasa. Akan tetapi karena adanya sifat belum matang dan ketergantungan anak-anak, maka perlu adanya modiifikasi teknik yang dipergunakan, terutama dalam penggunaan komunikasi.
Terapi Permainan
Komunikasi verbal mengalami kesulitan dalam konseling pada anak-anak, maka permainan menjadi alat komunikasi yang efektif dalam terapi. Permainan dapat membantu anak untuk mengembangkan teknik-teknik yang lebih efektif dalam mengontrol lingkungan, dan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang dewasa.
Teknik-teknik Konseling
Keberhasilan dalam konseling pada anak-anak banyak di tentukan oleh kecakapan konselor dalam mengamati, memahami, dan menafsirkan tindakan anak-anak. Konselor dapat membantu mengatasi hambatan komunikasi dengan memusatkan perhatian kepada gerakan-gerakan ekspresif dari anak-anak dan dirinya sendiri. Respons verbal hendaknya mencerminkan sikap dan perasaan anak-anak dalam ungkapkan yang sederhana, santai dan alamiah. Dengan responnya yang sederhana dan tulus, ia membantu membangun pemahaman dan jembatan hubungan yang memungkinkan anak dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya.
2. Konseling Orang Tua
Ada dua masalah utama yang ada pada orang tua dan berpengaruh pada anak-anak dan harus diperhatikan oleh konselor sebagai titik tolak proses konseling.
1) Orang tua menghadapi kecemasan dan masalah-masalah pribadi lainnya yang tidak secara tegas dan langsung berhubungan dengan anak, tetapi tidak secara langsung dapat berpengaruh terhadap kehidupan anak. Dalam hal ini orangtua memrlukan konseling dan pemahaman terhadap pengaruh buruk tingkah lakunya pada anak-anak.
2) Orang tua kurang memahami mengenai aspek-aspek perkembangan anak. Dalam hal ini orang tua perlu memperoleh pemahaman dan orientasi tentang perkembangan anak-anak.
3. Konseling Remaja
Konselor dapat membantu remaja dalam mengatasi konflik dan membuat pilihan yang realistis. Untuk para remaja sudah dapat digunakan teknik konseling yang biasa untuk orang dewasa, dengan satu kepercayaan terhadap kemampuan remaja untuk memcahkan masalahnya sendiri apabila ia memahami dirinya sendiri dan masalahnya.
4. Teknik-Teknik Disiplin
Teknik disiplin terbagi dalam dua kategori yaitu:
a) Teknik desiplin yang ditandai sebagai suatu yang datang dari luar (eksternal) bertipe otoriter atau kontrol yang ketat
b) Teknik disiplin yang datang dari dalam (internal), kemauan diri sendiri dan lebih positif. Sering juga disebut “self-dicipline” tindakan anak dibimbing oleh nilai-nilai yang telah tersirat dalam dirinya.
B. KONSELING KARIR, PENDIDIKAN DAN REHABILITASI
1. Konseling Karir
a. Konsep Dasar
Secara historis pemilihan karir berasal dari bimbingan vokasional yaitu suatu proses membantu klien untuk memilih, mempersiapkan dan memperoleh keberhasilan dalam suatu pekerjaan tertentu. Proses ini dipusatkan dalam konseling dengan mempertimbangkan data klien dan kemungkinan-kemungkinan pekerjaan yang ada, untuk kemudian menemukan tujuan karir. Perubahan yang terjadi adalah perubahan pandangan dari bimbingan jabatan yang diorientasikan kepada beberapa kemungkinan pilihan memasuki jabatan, kepada bimbingan karir yang lebih menekankan kepada proses kemajuan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Konseling karir merupakan salah satu bentuk bimbingan karir pada dasarnya lebih menekankan aspek psikologis. Akan tetapi konseling karir mempunyai konteks yang lebih luas dari psikoligi konseling atau psikoterapi, karena konseling karir harus mencakup seluruh gaya hidup seorang individu dan dalam kaitan dengan lingkungan budaya dirinya.
b. Teori-Teori Pemilihan Karir
Cara mengenai teori-teori pemilihan karir menurut psikoanalisa :
1) Psokoanalisa, memandang bahwa asal mula minat seseorang sebagai suatu respon terhadap kebutuhan ego untuk memperoleh kepuasan, untuk dikenal dan kepuasan status. Konseling karir menurut pandangan ini adalah hendaknya dapat membantu indivudu mencapai perwujudan pribadi secara seimbang. Konselor membantu klien dalam menemukan pola-pola perilaku vikasional yang berperan sebagai suatu wujud mekanisme dinamika kepribadiannya.
2) Roe (1956) telah merumuskan serangkaian hipitesis untuk memperhitungkan penentu-penentu minat dari awalnya. Roe mengklasifikasikan bidang pekerjaan yang berorientasi pada manusia
c. Penilaian dan diagnosis
Untuk maksud-maksud yang bersifat didaktis proses konseling karir dibagi menjadi tiga unsur yaitu:
1) Penilaian dan diagnosa
2) Metode informasi
3) Teknik-teknik konseling
d. Informasi Okupasional
Adapun macam informasi dunia kerja (okupasional yang diperlakukan adalah antara lain :
1) Struktur okupasional (dunia kerja)
2) Kecendurungan lapangan kerja baik tingkat nasional maupun regional
3) Kualifikasi tenaga kerja
4) Fungsi-fungsi tenaga kerja
5) Persyaratan okupasional (lapangan kerja)
e. metode-metode konseling untuk perencanaan karier
Metode-metode konseling dalam konseling karir merupakan penerapan metode konseling untuk membantu klien dalam membuat keputusan perencanaan karirnya. Metode konseling karir tidak hanya menekankan pada pemahaman diri klien dan proses aktualisasinya melalui perencanaan karir dalam rangka menjalani hidupnya.
2. Konseling Pendidikan
Konseling pendidikan terdiri atas dua macam bantuan yang berbeda yaitu :
a. Perencanaan pendidikan
Dalam perencanaan pendidikan meliputi bantuan kepada klien untuk memilih tujuan pendidikan yang tepat dan memilih tujuan pendidikan yang tepat dan memilih macam lembaga pendidikan yang paling tepat.
b. Bantuan remedial
Dalam konseling pendidikan, konselor pendidikan akan paling banyak menghadapi masalah instruksional. Dalam hal ini konselor harus dapat mendiagnosa masalah remidiadi untuk menetapkan langkah-langkah diagnose untuk membuat referral kepada spesialis remedial. Jadi ketrampilan yang harus dimiliki konselor adalah dalam diagnose dan remidiasi (batuan remedial).
3. Konseling Rehabilitasi
Konseling rehabilitasi diberikan kepada klien yang mengalami hambatan atau cacat. Rehabilitasi merupakan suatu proses memulihkan klien yang mengalami hambatan untuk memperoleh kemanfaatan yang sepenuhnya dalam dirinya dan masyarakat.
C. KONSELING DALAM MASALAH NILAI
1. Psikologi Pastoral
Psikologi pastoral merupakan suatu spesialisasi psikologi untuk keperluan konseling pastoral yaitu sebagai salah satu bagian kegiatan gereja. Mereka yang memiliki keahlian dalam psikologi pastoral bertindak sebagai konselor terapeutik untuk membantu para jemaah dalam mengatasi masalah-masalah kepercayaan, moral, dosa dan krisis hidup.
2. Masalah-Masalah Nilai Dihadapi Oleh Konselor
Melalui konseling klien mengintegrasikan penemuannya yang baru ke dalam system “self” dan inti pribadinya. Dalam konseling terjadi transformasi nilai-nilai ke dalam diri klien.
D. KONSELING HUBUNGAN INSANI DALAM INDUSTRIAL DAN PEMERINTAH
1. Konseling Hubungan Insani
Teknik-teknik hubungan sebagai mana diuraikan dalam terdahulu mempunyai arti yang penting bagi konselor,supervisor dalam masalah insani. Sopervisor atau pimpinan yang akan menggunakan konseling dalam dalam organisasi indistri atau perusahaan senantiasa berhadapan dengan dua masalah-masalah dasar,yaitu ketergantungan dan evaluasi.. masalah ketergantunga adalah adanya ketergantungan bawahan kepada atasan dalam menghadapi masalahnya. Dalam masalah evaluasi,supervisor atau pimpinan diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap hasil yng telah dicapai oleh bawhannya.
Kedua masalah tersebut dapat menimbulkan hambatan dalam proses interview konseling karena adanya ketergantungan dari pihak bawahan dan pimpinan harus melakukan evaluasi terhadap bawahannya.
2. Interview Konseling Dan Latihan
Untuk mengatasi hambatan interview konseling karena adanya masalah ketergantungan dan evaluasi,maka teknik yang digunakan adalah dengan pendekatan”interview konseling dan latihan”. Pendekatan latihan dan konseling dadisarkan kepada dua asumsi,yaitu (1) individu tidak dapat diubah dari luar,perubahan harus terarahkan oleh dirinya sendiri,(2) memberikan suasana yang mendorong para pegawai untuk menolong dirinyan sendiri,dengan cara yang lebih bebas dan kreatif.
Keberhasilan interview latihan dan konseling tergantung kepada perencanaan dan persiapan yang dilakukan oleh supervsior. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan persiapan untuk interview antara lain :
a. Memilih tempat yang menyenangkan
b. Memulai kontak secara baik
c. Membuat kerangka interview
d. Melaksanakan interview
DAFTAR PUSTAKA
http://animenekoi.blogspot.com/2011/06/aplikasi-konseling-dalam-berbagai.html. 05 Juni 2011.