Monday, February 12, 2018

APLIKASI LAPANGAN KERJA KONSELING

A.  KONSELING PERKAWINAN

Konseling perkawinan merupakan usaha untuk membantu suami istri dalam hubungan perkawinan mereka. Tujuannya adalah agar individu memperoleh penyesuaian yang baikk dalam kehidupan perkawinan. Terapi dalam bidang perkawinan merupakan suatu proses bantuan yang bersifat professional dan interdisipliner, di mana berbagai ahli seperti psikiater, psikologis, dokter, pekerja sosial, ahli hukum, dan sebagainya bekerja sama secara intensif untuk membantu pasangan individu untuk memperoleh penyesuaian yang sehat dalam kehidupan perkawinan. 
Perbedaan konseling perkawinan dengan tipe yang lain adalah dalam konseling perkawinan salah seorang atau kedua-duanya dari pasangan perkawinan mencari bantuan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dijumpai dalam kehidupan perkawinan. 
Konseling perkawinan tidak hanya diberikan kepada pasangan yang telah kawin, akan tetapi juga kepada pasangan-pasangan yang akan memasuki perkawianan. Tujuannya adalah membantu pasangan yang akan kawin untuk memperoleh pemahaman terhadap makna perkawinan. Dalam konseling pra perkawinan konselor dapat membantu klien dalam memecahkan masalah-masalah.
1.        Pemilihan pasangan secara tepat.
2.     Mengembangkan pandangan yang lebih matang terhadap cinta dan sikap seksual.
3.     Persiapan psikologis dalam memasuki kehidupan perkawinan.
Masalah pokok yang dijumpai dalam kehidupan perkawinan adalah:
1.     Masalah penyesuaian kepribadian dalam perkawinan.
2.     Masalah-masalah khusus yang timbul dalam hubungan perkawinan sendiri.

1.     Konseling Anak-Anak
Tujuan konseling bagi anak-anak tidak jauh berbeda dengan konseling bagi orang dewasa. Akan tetapi karena adanya sifat belum matang dan ketergantungan anak-anak, maka perlu adanya modiifikasi teknik yang dipergunakan, terutama dalam penggunaan komunikasi.
Terapi Permainan
Komunikasi verbal mengalami kesulitan dalam konseling pada anak-anak, maka permainan menjadi alat komunikasi yang efektif dalam terapi. Permainan dapat membantu anak untuk mengembangkan teknik-teknik yang lebih efektif dalam mengontrol lingkungan, dan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang dewasa.
Teknik-teknik Konseling
Keberhasilan dalam konseling pada anak-anak banyak di tentukan oleh kecakapan konselor dalam mengamati, memahami, dan menafsirkan tindakan anak-anak. Konselor dapat membantu mengatasi hambatan komunikasi dengan memusatkan perhatian kepada gerakan-gerakan ekspresif dari anak-anak dan dirinya sendiri. Respons verbal hendaknya mencerminkan sikap dan perasaan anak-anak dalam ungkapkan yang sederhana, santai dan alamiah. Dengan responnya yang sederhana dan tulus, ia membantu membangun pemahaman dan jembatan hubungan yang memungkinkan anak dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya.
2.     Konseling Orang Tua
Ada dua masalah utama yang ada pada orang tua dan berpengaruh pada anak-anak dan harus diperhatikan oleh konselor sebagai titik tolak proses konseling.
1)     Orang tua menghadapi kecemasan dan masalah-masalah pribadi lainnya yang tidak secara tegas dan langsung berhubungan dengan anak, tetapi tidak secara langsung dapat berpengaruh terhadap kehidupan anak. Dalam hal ini orangtua memrlukan konseling dan pemahaman terhadap pengaruh buruk tingkah lakunya pada anak-anak.
2)     Orang tua kurang memahami mengenai aspek-aspek perkembangan anak. Dalam hal ini orang tua perlu memperoleh pemahaman dan orientasi tentang perkembangan anak-anak.
3.     Konseling Remaja
Konselor dapat membantu remaja dalam mengatasi konflik dan membuat pilihan yang realistis. Untuk para remaja sudah dapat digunakan teknik konseling yang biasa untuk orang dewasa, dengan satu kepercayaan terhadap kemampuan remaja untuk memcahkan masalahnya sendiri apabila ia memahami dirinya sendiri dan masalahnya.
4.     Teknik-Teknik Disiplin
Teknik disiplin terbagi dalam dua kategori yaitu:
a)     Teknik desiplin yang ditandai sebagai suatu yang datang dari luar (eksternal) bertipe otoriter atau kontrol yang ketat
b)     Teknik disiplin yang datang dari dalam (internal), kemauan diri sendiri dan lebih positif. Sering juga disebut “self-dicipline” tindakan anak dibimbing oleh nilai-nilai yang telah tersirat dalam dirinya.

B.    KONSELING KARIR, PENDIDIKAN DAN REHABILITASI
1.     Konseling Karir
a.      Konsep Dasar
Secara historis pemilihan karir berasal dari bimbingan vokasional yaitu suatu proses membantu klien untuk memilih, mempersiapkan dan memperoleh keberhasilan dalam suatu pekerjaan tertentu. Proses ini dipusatkan dalam konseling dengan mempertimbangkan data klien dan kemungkinan-kemungkinan pekerjaan yang ada, untuk kemudian menemukan tujuan karir. Perubahan yang terjadi adalah perubahan pandangan dari bimbingan jabatan yang diorientasikan kepada beberapa kemungkinan pilihan memasuki jabatan, kepada bimbingan karir yang lebih menekankan kepada proses kemajuan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Konseling karir merupakan salah satu bentuk bimbingan karir pada dasarnya lebih menekankan aspek psikologis. Akan tetapi konseling karir mempunyai konteks yang lebih luas dari psikoligi konseling atau psikoterapi, karena konseling karir harus mencakup seluruh gaya hidup seorang individu dan dalam kaitan dengan lingkungan budaya dirinya.
b.     Teori-Teori Pemilihan Karir
Cara mengenai teori-teori pemilihan karir menurut psikoanalisa :
1)     Psokoanalisa, memandang bahwa asal mula minat seseorang sebagai suatu respon terhadap kebutuhan ego untuk memperoleh kepuasan, untuk dikenal dan kepuasan status. Konseling karir menurut pandangan ini adalah hendaknya dapat membantu indivudu mencapai perwujudan pribadi secara seimbang. Konselor membantu klien dalam menemukan pola-pola perilaku vikasional yang berperan sebagai suatu wujud mekanisme dinamika kepribadiannya.
2)     Roe (1956) telah merumuskan serangkaian hipitesis untuk memperhitungkan penentu-penentu minat dari awalnya. Roe mengklasifikasikan bidang pekerjaan yang berorientasi pada manusia
c.      Penilaian dan diagnosis
Untuk maksud-maksud yang bersifat didaktis proses konseling karir dibagi menjadi tiga unsur yaitu: 
1)     Penilaian dan diagnosa
2)     Metode informasi
3)     Teknik-teknik konseling
d.     Informasi Okupasional
Adapun macam informasi dunia kerja (okupasional yang diperlakukan adalah antara lain :
1)     Struktur okupasional (dunia kerja)
2)     Kecendurungan lapangan kerja baik tingkat nasional maupun regional
3)     Kualifikasi tenaga kerja
4)     Fungsi-fungsi tenaga kerja
5)     Persyaratan okupasional (lapangan kerja)
e.      metode-metode konseling untuk perencanaan karier
Metode-metode konseling dalam konseling karir merupakan penerapan metode konseling untuk membantu klien dalam membuat keputusan perencanaan karirnya. Metode konseling karir tidak hanya menekankan pada pemahaman diri klien dan proses aktualisasinya melalui perencanaan karir dalam rangka menjalani hidupnya.
2.     Konseling Pendidikan
Konseling pendidikan terdiri atas dua macam bantuan yang berbeda yaitu :
a.      Perencanaan pendidikan
Dalam perencanaan pendidikan meliputi bantuan kepada klien untuk memilih tujuan pendidikan yang tepat dan memilih tujuan pendidikan yang tepat dan memilih macam lembaga pendidikan yang paling tepat.
b.     Bantuan remedial
Dalam konseling pendidikan, konselor pendidikan akan paling banyak menghadapi masalah instruksional. Dalam hal ini konselor harus dapat mendiagnosa masalah remidiadi untuk menetapkan langkah-langkah diagnose untuk membuat referral kepada spesialis remedial. Jadi ketrampilan yang harus dimiliki konselor adalah dalam diagnose dan remidiasi (batuan remedial).
3.     Konseling Rehabilitasi
Konseling rehabilitasi diberikan kepada klien yang mengalami hambatan atau cacat.  Rehabilitasi merupakan suatu proses memulihkan klien yang mengalami hambatan untuk memperoleh kemanfaatan yang sepenuhnya dalam dirinya dan masyarakat.

C.    KONSELING DALAM MASALAH NILAI
1.     Psikologi Pastoral
Psikologi pastoral merupakan suatu spesialisasi psikologi untuk keperluan konseling pastoral yaitu sebagai salah satu bagian kegiatan gereja. Mereka yang memiliki keahlian dalam psikologi pastoral bertindak sebagai konselor terapeutik untuk membantu para jemaah dalam mengatasi masalah-masalah kepercayaan, moral, dosa dan krisis hidup.
2.     Masalah-Masalah Nilai Dihadapi Oleh Konselor
Melalui konseling klien mengintegrasikan penemuannya yang baru ke dalam system “self” dan inti pribadinya. Dalam konseling terjadi transformasi nilai-nilai ke dalam diri klien.
D.    KONSELING HUBUNGAN INSANI DALAM INDUSTRIAL DAN PEMERINTAH
1.     Konseling Hubungan Insani
Teknik-teknik hubungan sebagai mana diuraikan dalam terdahulu mempunyai arti yang penting bagi konselor,supervisor dalam masalah insani. Sopervisor atau pimpinan yang akan menggunakan konseling dalam dalam organisasi indistri atau perusahaan senantiasa berhadapan dengan dua masalah-masalah dasar,yaitu ketergantungan dan evaluasi.. masalah ketergantunga adalah adanya ketergantungan bawahan kepada atasan dalam menghadapi masalahnya. Dalam masalah evaluasi,supervisor atau pimpinan diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap hasil yng telah dicapai oleh bawhannya.
Kedua masalah tersebut dapat menimbulkan hambatan dalam proses interview konseling karena adanya ketergantungan dari pihak bawahan dan pimpinan harus melakukan evaluasi terhadap bawahannya.
2.     Interview Konseling Dan Latihan
Untuk mengatasi hambatan interview konseling karena adanya masalah ketergantungan dan evaluasi,maka teknik yang digunakan adalah dengan pendekatan”interview konseling dan latihan”. Pendekatan latihan dan konseling dadisarkan kepada dua asumsi,yaitu (1) individu tidak dapat diubah dari luar,perubahan harus terarahkan oleh dirinya sendiri,(2) memberikan suasana yang mendorong para pegawai untuk menolong dirinyan sendiri,dengan cara yang lebih bebas dan kreatif.
Keberhasilan interview latihan dan konseling tergantung kepada perencanaan dan persiapan yang dilakukan oleh supervsior. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan persiapan untuk interview antara lain :
a.  Memilih tempat yang menyenangkan
b.  Memulai kontak secara baik
c.  Membuat kerangka interview 
d. Melaksanakan interview




DAFTAR PUSTAKA
http://animenekoi.blogspot.com/2011/06/aplikasi-konseling-dalam-berbagai.html. 05 Juni 2011.

Esai Tentang Penggunaan Media Tiga Dimensi dalam Proses Pembelajaran

TUGAS AKHIR
KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

 Esai Tentang Penggunaan Media Tiga Dimensi dalam Proses Pembelajaran


 
OLEH
MUHAMMAD ZAMRONI
1102411035
ROMBEL 1
TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Penggunaan Media Tiga Dimensi dalam Proses Pembelajaran

Latar belakang
                Belajar merupakan proses penambahan ilmu pengelaman yang terjadi antara siswa dan guru. Proses ini dapat berjalan dengan lancar atau akan mudah diterima siswa apabila proses pembelajaran tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru tetapi akan lebih mudah bila terdapat media yang membantu proses pembelajaran supaya pembelajaran mudah dicerna oleh siswa. Dengan media sangat membantu dalam proses mengajar, siswa lebih memahami materi yang disampaikan, sehingga besar kemungkinan dengan media pembelajaran akan tercapai dengan efektif dan efisien. Pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran kategori tiga dimensi adalah benda-benda asli, atau wujud kenyataan kondisi yang sebenarnya. Dari segi efektivitas pengajaran, penggunaan benda sebenarnya sebagai media pembelajaran dapat memberikan urunan yang cukup berarti, terutama dari pemerolehan pengalaman yang bersifat langsung dan kongkrit.
Definisi Media Tiga Dimensi
            Pembelajaran media tiga dimensi adalah  media yang berupa bentuk tiruan suatu benda, replica, miniatur, atau bahkan membawa berupa model sesungguhnya. Dengan membawa media kedalam kelas pembelajaran akan menciptakan suasana yang kondusif, agar pembelajaran dapat berlangsung aktif, kreatif dan efektif. Dalam kaitannya dengan usaha untuk menciptakan suasana yang kondusif, media pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting. Sebab media pendidikan merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Adanya media pembelajaran bahkan dapat mempercepat proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien dalam suasana yang kondusif karena dapat membuat pemahaman peserta didik lebih cepat. Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pengajaran. Dengan tersedianya alat pengajaran, guru pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara peserta didik. Bahkan media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila media pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif.
Menurut Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman belajar dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak, dan ide yang abstrak dapat di konkritkan dengan menggunakan media pendidikan dalam pembelajaran. Media pendidikan dapat dijadikan sebagai strategi yang efektif untuk mencapai tujuan belajar dalam kegiatan belajar mengajar. Asalkan pemilihan dan penggunaan media pengajarannya tepat. Sumber : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Deni%20Hardianto,%20M.Pd./Media%20Pendidikan%20Sebagai%20Sarana%20Pembelajaran%20Efektif.pdf). Diakses tanggal 27 Desember 2011.

Tujuan dan Manfaat Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran
            Apa tujan penggunaan media tiga dimensi dalam pembelajaran? Media pembelajaran jelas diperlukan. Sebab media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Kegunaan Media dalam proses belajar mengajar diantaranya;
1.                          Memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau hanya kata lisan),
2.                          Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya ;
~ objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan, gambar, film bingkai, film,            atau model,
~ objek yang kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar,
~ kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, atau foto,
 ~ objek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram atau melalui program computer animasi,
3.                          Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk;
~ menimbulkan motivasi belajar,
~ memungkinkan interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungan secara seperti senyatanya,
~ memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

4.                          Dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda diantara peserta didik, sementara kurikulum dan materi pelajaran di tentukan sama untuk semua peserta didik, hal ini dapat diatasi dengan media pembelajaran ;
~ memberikan perangsang yang sama
~ mempersamakan pengalaman
~ menimbulkan persepsi yang sama.

Prinsip-prinsip Penggunaan Media Tiga Dimensi
            Menurut Sadiman (1993), merekomendaiskan prinsip-prinsip penggunaan media tiga dimensi sebagai berikut;
1. Tidak ada satu media yang harus digunakan dengan meniadaka yang lain,
2. Sesuaikan kelebihan dan kekurangan media dengan karakteristik bidang studi tertentu,
3. Tidak ada satu mediapun yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan belajar,
4. Menggunakan media yang terlalu banyak secara sekaligus, dapat membingungkan dan merancu suasan pelajaran,
5. Senantiasa melakukan persiapan yang cukup,
6. Media harus merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, bukan sekedar hiasan,
7. Siswa harus dipersiapkan dan dilibatkan secara aktif,
8. Perlu diusahakan penampilan yang positif daripada yang negatif,
9. Media jangan digunakan sekedar sebagai selingan atau hiburan, pengisi waktu, kecuali memang tujuannya demikian,
10. Gunakan media yang dapat melatih perkembangan bahasa, baik lisan maupun tertulis.

Langkah-langkah Penyusunan Media Tiga Dimensi
1.      Sebelum kita membuat media yang akan kita gunakan, kita harus merumuskan ide atau gagasan yang akan kita buat,
2.      Merumuskan tujuan untuk apa media tersebut dibuat,
3.      Menentukan kerangka isi bahan pelajaran yang akan kita ajarkan melalui media tiga dimensi,
4.      Dalam pembuatan media tiga dimensi kita harusnya meengidentifikasi kebutuhan belajar dan karakteristik siswa yang kita ajar,
5.      Setelah beberapa hal tersebut telah dilaksanakan kemudian kita melaksanaan pembuatan/produksi,
6.      Untuk mempermudah pembuat media tersebut kita perlu membuat gambar rancangan produk yang akan kita buat,
7.      Sebelum kita memaparkan media tersebut ke dalam kelas hendaknya kita perlu melakukan penyuntingan dan richek.
Sumber : Ibrahim, H., m.sc. (2000) Media Pembelajaran. 

Kesimpulan
Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media tiga dimensi ini dapat memudahkan bagi guru / instruktur karena tidak diperlukan keahlian teknik tertentu untuk memperagakannya. Selain itu juga memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas. Pembelajaran menggunakan  media tiga dimensi dalam proses belajar mengajar maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, sehingga besar kemunkinan dengan memperhatikan media pengajaran itu sehingga tujuan pemelajaran akan tercapai dengan efektif dan efisien. Variasi dalam pembelajaran dengan menjadikan lingkungan sebagai media belajar menyenangakan akan mendukung pelajaran yang tidak membosankan bahkan menjadikan belajar semakin efektif.




Daftar pustaka
~ Ibrahim, H., m.sc. (2000) Media Pembelajaran.





Kolonialisme, Imperialisme dan Nasionalisme di Asia Tenggara

Pengantar 
Para penjajah utama Asia Tenggara Eropa, Jepang dan All AS di semua, ada tujuh kekuasaan kolonial di Asia Tenggara: Portugal, Spanyol, Belanda, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Jepang. Dari tahun 1500 ke pertengahan 1940-an, kolonialisme dikenakan atas Asia Tenggara. 
Selama ratusan tahun, kerajaan Asia Tenggara telah terlibat dalam hubungan perdagangan internasional dengan para pedagang dari Asia Timur (Cina), Asia Selatan (India), dan Asia Barat (yang "Timur Tengah"). Pendatang Asia juga membawa agama, adat, tradisi, dan praktek-praktek pengadilan untuk wilayah tersebut. Oleh karena itu, hubungan mereka adalah ekonomi dan budaya pada saat yang sama. Selain itu, penguasa lokal Asia Tenggara digunakan dan indigenized praktik lembaga kerajaan dari Asia Selatan (rajadharma) dan Asia Barat (kesultanan). 
Eropa wisatawan tidak hanya memiliki hubungan ekonomi dengan Asia Tenggara, tetapi juga dikenakan politik-dan dalam beberapa kasus, budaya-dominasi atas mereka bangsa Asia Tenggara dan wilayah. Oleh karena itu, kolonialisme Eropa ditutupi sepotong besar sejarah Asia Tenggara. 
Selain dari kolonial Eropa, Jepang dan kolonial AS menguasai sebagian besar Asia Tenggara. Agresi Jepang berlangsung selama "Perang Pasifik" Perang Dunia II. Jepang menduduki sebagian besar Asia, termasuk Asia Tenggara. AS menjajah Filipina pada masa setelah Perang Spanyol-Amerika tahun 1898. 
Asia Tenggara respon terhadap kolonialisme adalah baik kerjasama dan nasionalisme dalam segala bentuknya. 





Latar Belakang Sejarah 
Masyarakat adat berlatih animisme telah tinggal di Asia Tenggara sejak zaman sejarah. Kemudian, orang-orang dari China pindah ke selatan untuk mencapai Asia Tenggara. Pada awal 300 SM, usia dari perunggu dan besi telah berlalu dari Cina ke ASIA TENGGARA. Orang Cina di bawah Dinasti Sung dengan abad 12 telah menjadi lebih dan lebih terlibat dalam perdagangan internasional, termasuk dengan ASIA TENGGARA . Oleh karena itu, ada pendatang Cina dan India yang telah mencapai dan tinggal di ASIA TENGGARA untuk waktu yang lama sekarang. Peradaban Cina dan India telah sangat berdampak pada masyarakat ASIA TENGGARA. Banyak bagian ASIA TENGGARA telah indianized dari 500BC sampai 1000 AD 
Asia Selatan dan Barat Daya digunakan rute angin monsun musiman pembalikan dari Arab dan India untuk perjalanan ke Asia Tenggara. Asia Tenggara adalah rumah bagi beberapa peradaban kuno, termasuk Angkor dan Sri Vijaya kerajaan. Pada sekitar 1300, ada dua kerajaan utama: Sukhotai di Asia Tenggara. Daratan dan kerajaan Majapahit di pulau ASIA TENGGARA. Selama tanggal 12 ke abad ke-14, ada perdagangan rempah-rempah yang aktif di kawasan ini (Fodor 67-8). 
Oleh karena itu, Asia Tenggara terkena berbeda, budaya peradaban dan agama selama ribuan tahun sekarang: animisme, Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme, Hindu dan Islam. Budaya, perdagangan, agama, dan monarki memainkan peran dalam pembentukan negara negara ASIA TENGGARAsian. 














Kolonialisme 
Kolonialisme adalah kekuasaan politik asing atau asing atau kontrol dikenakan pada orang. Kolonialisme dapat mengambil banyak bentuk: bisa politik, hukum, ekonomi, budaya dan sosial. Sebuah kebijakan politik, ekonomi dan budaya dan praktek dimana beberapa negara-negara asing dieksplorasi, menaklukkan, menetap, dieksploitasi, dipelihara dan diperpanjang kontrol mereka di daerah yang luas tanah asing dan orang-orangnya yang berhenti untuk mengontrol wilayah mereka sendiri, sumber daya dan tujuan nasional. 
Usia kolonialisme dimulai sekitar 1500, setelah penemuan Eropa rute laut sekitar pantai selatan Afrika (1488) dan Amerika (1492). 
WARISAN DARI Kolonialisme 
Eropa, Amerika, dan kekuatan Asia dijajah ASIA TENGGARA. Para penjajah Eropa utama dalam ASIA TENGGARA termasuk Portugal, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Perancis. Kekuatan Amerika adalah Eropa Amerika memperkenalkan Protestan dan Katolik Roma untuk ASIA TENGGARA. Selama Perang Dunia II, Jepang merupakan satu-satunya negara besar di Asia yang dijajah ASIA TENGGARA. 

MOTIF 
Ada tiga motif untuk kolonialisme: politik, ekonomi, dan budaya. Alasan untuk kolonialisme banyak ragamnya: untuk memperluas wilayah, untuk mencari keuntungan merkantilis, untuk mengimpor bahan baku murah, dan untuk mengekstrak logam mulia. Ekonomi booming butuh pasokan bahan baku terjamin, pasar baru terjamin dan tempat-tempat baru di mana untuk berinvestasi. 
1. Politik penaikan 
a. Membesarkan Power Politik 
b. Nasionalisme 
1. Teritorial ekspansionisme ke Daerah Lain 
2. Kebanggaan Nasional Peningkatan 
3. Meningkatkan Militer Mungkin 
4. Status sebagai Power Dunia 
c. Intra-Eropa Kompetisi dan Rivalitas 
d. Eropa "Age of Discovery" = Asia Tenggara "Age of Kolonialisme". Salah satu fenomena, dua interpretasi 
Pertama keliling Dunia 
2. Keuntungan ekonomi: 
a. Komersial Enterprise dan Perdagangan Internasional 
b. Perlu untuk Memperkuat ekonomi dengan meningkatkan kekayaan 
c. Merkantilisme: Logam Mulia 
d. Akumulasi Modal 
e. Rute laut ke Timur 

Karena perdagangan rempah-rempah bisa membuat mereka kaya, penjelajah termotivasi untuk menemukan rute laut lebih cepat dan lebih murah. Rute Eropa diblokir oleh rival kuat seperti negara-kota Italia Venesia dan Genoa dan kemudian pedagang Turki Konstantinopel (sekarang Istanbul). Kapal-kapal mereka memiliki kontrol dari Mediterania timur di mana perdagangan dengan Arab berlimpah. Setelah pelayaran yang terkenal Vasco da Gama mengelilingi Tanjung Harapan, Portugis harus berjuang pasukan Muslim dan pedagang saingan untuk mendapatkan bagian dari perdagangan rempah-rempah. Para penguasa Portugal dan Spanyol berusaha rute yang berbeda ke Hindia. Sementara Portugis berkonsentrasi pada usaha mereka ke selatan dan timur, Spanyol berusaha rute alternatif ke barat. 
f. . Pencarian untuk Bahan Baku, esp Rempah-rempah (Maluku: Rempah Kepulauan ") 

Rempah-rempah seperti lada, kayu manis, pala, jahe, atau cengkeh bagaikan harta untuk orang Eropa. Semua produk ini diproduksi di India, Ceylon, dan Maluku (yang dikenal sebagai Kepulauan Rempah-Rempah). 
g. 1800: Revolusi Industri 
7. Pencarian untuk Bahan Baku Baru 
2. Pasar Baru 

3. Budaya 
Kolonialisme ini terkait dengan ide bahwa cara hidup dari penjajah lebih baik daripada terjajah. 
a. "Beban White Man" 

o Rudyard Kipling menciptakan istilah 
o Inggris Cecil Rhodes, "Saya berpendapat bahwa kita orang Inggris adalah ras pertama di dunia, dan lebih dari dunia yang kita huni, semakin baik bagi umat manusia saya percaya itu adalah tugas saya untuk Tuhan, Ratu, dan. Saya negara ... " 
o Supremasi putih: kulit putih adalah makhluk tertinggi 
o Tanggung jawab seharusnya atau dugaan orang kulit putih untuk mengatur dan memberikan budaya mereka kepada orang-orang kulit putih, sering maju sebagai pembenaran bagi kolonialisme Eropa. 
o Kewajiban untuk menyebarkan cara-cara makhluk superior untuk makhluk rendah dengan cara-cara hidup rendah 
o Devaluasi budaya asli 
o "Peradaban Misi": Bawa Peradaban dengan "dunia beradab" 

b. Konversi ke Kristen 
o Spanyol dan Portugal menyebar Katolik Roma untuk koloni mereka dengan mengubah masyarakat adat 
o agama-agama lokal lebih rendah 

SEJARAH Kolonial 
Pada tanggal 7 Juni 1494, Spanyol dan Portugis menandatangani Perjanjian Tordesillas yang membagi dunia dalam dua bidang. Garis imajiner Samudera Atlantik: Spanyol memperoleh tanah ke barat, termasuk semua Amerika, kecuali Brasil, yang diberikan kepada Portugal. Bagian timur termasuk Afrika dan India diberikan ke Portugal. Dengan tidak adanya pengukuran akurat dari bujur , masalah di mana garis harus ditarik di Asia menolak untuk pergi. 
Portugal (1511-1641/1975): Portugis orang Eropa pertama untuk mendominasi perdagangan di ASIA TENGGARA dan yang pertama untuk mendirikan pos perdagangan dalam militer yang diduduki port (Barton 50). Mereka mengalahkan Muslim angkatan laut pada 1509 dan merebut Malaka pada tahun 1511 (Barton 50), sampai Belanda merebutnya pada tahun 1641. Asia Tenggara merasa Portugis dampak paling sedikit. Portugis dikontrol hanya wilayah kecil Timor Timur. 
Spanyol (1565-1898): Ferdinand Magellan mencapai Filipina pada tahun 1521 ekspedisi Spanyol 1525-1536 diklaim Filipina.. Pada 1565, Spanyol menaklukkan Cebu. Pada tahun 1571, Spanyol mendirikan kota Manila dan 1600 itu menguasai sebagian besar kepulauan (Barton 50). Para Katipunan (KKK)-Filipina-revolusioner di bawah Andrés Bonifacio berperang melawan Spanyol dan menjadi negara Asia pertama yang menjadi mandiri pada tahun 1898, kecuali bahwa AS mengambil kekuasaan pemerintahan setelahnya. 

Magellan Magellan memimpin mengelilingi dunia pertama. Dia lahir dari keluarga bangsawan yang lebih rendah dan dididik di pengadilan Portugis. Sama seperti Columbus yang datang sebelum dia, Magellan percaya bahwa Kepulauan Rempah dapat dicapai dengan berlayar barat, sekitar atau melalui Dunia Baru. Sebagai Magellan tidak mendapatkan dukungan dari monarki Portugis, ia mencari dan mendapat bantuan dari raja Spanyol remaja, Charles I (alias kaisar Romawi Suci Charles V ) pada tanggal 22 Maret 1518. Magellan mendapat lima kapal. Pada bulan September, 1519, ia berlayar dengan 270 laki-laki. Awak Italia-nya, Antonio Pigafetta , menyimpan buku harian dan dicatat pelayaran. Mereka berlayar ke Filipina, tiba pada tanggal 28 Maret 1521. Pada tanggal 7 April 1521, ia tiba di Cebu dan berteman dengan seorang raja pulau-Datu Humabon. Pada tanggal 14 April 1521, Datu Humabon dan 800 orang yang ditarik dalam baptisan massal. Kemudian, meskipun, Lapu-Lapu Magellan tewas dalam pertempuran di Mactan pada tanggal 27 April 1521. 
Sebastian del Cano mengambil alih tiga kapal yang tersisa dan 115 selamat. Dua kapal yang tersisa berlayar dari Filipina pada tanggal 1 dan berhasil mencapai Maluku (Kepulauan Rempah) pada bulan November, sarat dengan rempah-rempah yang berharga. Berharap bahwa setidaknya satu kapal akan kembali ke Spanyol, Trinidad pergi ke timur di Pasifik, sedangkan Victoria terus barat. Pada tanggal 6 September 1522, Victoria dan 18 awak kapal-termasuk Pigafetta-tiba di Spanyol. Ini adalah kapal pertama yang mengelilingi dunia. 

Spanyol dan Portugal menggunakan Cross dan Pedang. AS mengalahkan dan diganti Spanyol. 
Belanda (1605-1799 & 1825-1940): Belanda tiba di Indonesia pada tahun 1596 kolonialisme Belanda dilakukan awalnya oleh Belanda East India Company (VOC) 1605-1799.. Keasyikan utama itu adalah keuntungan dalam perdagangan melalui monopoli, bukan aturan politik. 
Ketika runtuh pada 1799, pemerintah Belanda mengambil alih aset VOC pada tahun 1825 dan menempatkan Indonesia di bawah otoritas administrasi, proses yang diselesaikan pada tahun 1930-an (Wilson). Belanda telah menguasai sebagian besar pulau-pulau komersial di Hindia Timur dan menduduki Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa (Barton 50). Mereka membangun pelabuhan di Batavia dan menendang keluar Portugis dari Hindia, kecuali untuk Timor Timur (Barton 50). 

Belanda tidak bisa menjaga Hindia Belanda setelah Perang Dunia II karena mereka berharap karena Indonesia terlibat perang pembebasan nasional untuk mendirikan republik di tahun 1945. PBB mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949. 
Belanda mengambil kerajaan mereka untuk melindungi perdagangan mereka. Dan mereka setelah komoditas. Tapi tidak sebagai bahan baku: ini adalah rempah-rempah, untuk dijual kembali. Belanda 250 tahun di Indonesia. 

Inggris (1824-1957): Inggris bagian dari kerajaan diperoleh melalui, atau untuk membantu, para pedagang. Menggunakan angkatan laut mereka, Inggris menembus ASIA TENGGARA dari sisi barat, sedangkan Prancis dari timur (Barton 50). Kekuatan yang digunakan Inggris untuk Birma lampiran antara 1826 dan 1888 (Barton 50) dalam tiga Anglo-Burmese Wars. Burma mempertahankan Inggris sebagai provinsi British India, seperti koloni lain yang terus identitas etnis mereka. Administrator atas dan menengah India Inggris memerintah Birma. Pada tahun 1935, Inggris setuju untuk memisahkan Burma dari India dan ini diberlakukan pada tahun 1937 (Wilson). Pada tahun 1948, Burma bernegosiasi dengan Inggris untuk kemerdekaannya. 

Inggris (Raffles) mendirikan Singapura pada 1819 dan menyerahkan Malaka Belanda ke Inggris pada tahun 1824 (Barton 50). Inggris diatur Penang (diperoleh pada 1786), Singapura, dan Malaka sebagai Straits Settlements dari mana Britania diperluas ke Semenanjung Melayu 1874-1914 (Wilson). Amerika Melayu dinegosiasikan untuk dan memperoleh kemerdekaan sebagai Federasi Malaya merdeka pada tahun 1957. Penang, Malaka, Sabah, Sarawak, dan Singapura menjadi bagian dari Malaysia pada tahun 1963, tetapi Singapura diberitahu untuk menarik di 1965 (Wilson). Brunei memutuskan untuk tetap keluar dari negara baru dan sekarang menjadi negara merdeka. 
Prancis (1859-1954): Orang Prancis, di bawah Louis XIV, bertukar kedutaan dengan Siam 1600-1700. Pengaruh Eropa pada ASIA TENGGARA diperkuat. Orang Prancis pergi ke Vietnam pada tahun 1858 dan merebut Saigon pada 1859 (Wilson). Dengan 1867, Perancis menganeksasi Cochin Cina (selatan) dan Kamboja. Yang digunakan Prancis Cochin Cina sebagai dasar dari mana mereka pindah ke arah barat dan utara. Dengan 1893, mereka mendirikan protektorat atas Annam, Laos, dan Tonkin, semua yang menjadi "Indochina Perancis" (Barton 50). Dengan 1907, Prancis menyelesaikan penaklukan mereka atas Indocina (Wilson). 

Pada akhir Perang Dunia II, Perancis berperang mencoba untuk mempertahankan kontrol atas wilayah ASIA TENGGARAsian nya. Indo-China Prancis berakhir dengan penghinaan Perancis di Dien Bien Phu pada tahun 1954. Pada Konferensi Jenewa tahun 1954, Vietnam merdeka. 
Mitos tentang Thailand: Ada mitos lama bahwa Thailand tidak pernah dijajah. Faktual berbicara, meskipun, Siam sedang diperas dari barat oleh Inggris dan dari timur oleh Perancis (Barton 58). Siam harus menyerahkan potongan besar tanah dalam pertukaran untuk menjaga integritas teritorialnya. Hanya inti tengah Siam kosong (Barton 58). 

USA (1898-1946): Setelah kemenangan global AS atas Spanyol pada tahun 1898, AS bergerak untuk menjajah Filipina. Laksamana Dewey mengalahkan Spanyol di Manila Bay pada tanggal 1 Mei 1898. Aguinaldo mendeklarasikan kemerdekaan Filipina pada 12 Juni 1898 dan Republik Filipina pada 23 Januari 1899 tetapi AS tidak mengenalinya. Oleh karena itu, Perang Filipina-Amerika dimulai pada 1899 dan berlangsung selama sekitar 10 tahun. Sekitar 400.000 sampai 600.000 orang Filipina tewas dan 10.000 orang Amerika meninggal. Pada 6 Februari 1899, Senat AS memilih untuk lampiran Filipina. Pada tanggal 4 Juli 1901, Presiden AS McKinley mendirikan pemerintahan sipil dan pengangkatan Komisi Filipina yang dipimpin oleh William Howard Taft. 
Mark Twain adalah musuh sastra paling terkenal dari Perang Filipina-Amerika dan ia menjabat sebagai wakil presiden dari Liga Anti-Imperialis dari 1901 sampai kematiannya. Filipina menjadi persemakmuran di tahun 1935 dan independen pada tahun 1946 setelah Perang Dunia II. 
Kekuatan-kekuatan kolonial Barat memiliki dampak ekonomi, sosial, politik, dan budaya pada bangsa dan negara ASIA TENGGARA. Mereka membawa perubahan yang cepat dalam ASIA TENGGARA. 

EFEK 
1. EKONOMI MASSA kepahitan 
2. SOSIAL-BUDAYA belahan dada 
3. PERTUMBUHAN EKONOMI 
MITRA Kolonial 
1. Pemiliham 
2. KERJA SAMA 
TANGGAPAN 
1. Nasionalisme 
2. PERJUANGAN UNTUK DIRI TEKAD 
3. GERAKAN ANTI-Kolonial PEMBEBASAN NASIONAL 
4. JEPANG AGRESI 
5. Dekolonisasi 

Nasionalisme, Dekolonisasi, dan Kemerdekaan 
Pengalaman kolonial berdampak pada bangkitnya anti-kolonial serta anti-fasis (anti-Jepang agresi) semangat nasionalis yang melahirkan gerakan kemerdekaan. Asia Tenggara elit menanggapi kolonialisme barat dalam sebuah kontinum mana saja dari adaptasi, kolaborasi, untuk perlawanan. Elit tradisional gagal dalam perjuangan mereka. Banyak intelektual Filipina mengidentifikasi diri mereka dengan kolonial Spanyol dan Amerika Serikat 
Gerakan keagamaan budaya dan adat muncul dan menekankan identitas nasional berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya tradisional. Misalnya, Young Man Asosiasi Buddhis di Burma didirikan pada 1906 bertujuan untuk menurunkan pengaruh barat. Di Indonesia, Sarekat Islam yang merupakan partai politik nasionalis (1912) bertujuan untuk membawa umat Islam Indonesia di bawah agenda reformis. 

Gaya Barat gerakan politik diciptakan, mereka mendapat inspirasi dari ideologi-ideologi barat dan model. Anak pendidikan Barat aristokrasi tradisional atau elite birokrasi di tingkat nasional dan guru sekolah, pejabat pemerintah dan pegawai di tingkat lokal lokal yang dipimpin gerakan nasionalis. Di Burma, mahasiswa Universitas Rangoon membentuk Asiyone Dobayma ("Kami Burman") masyarakat pada tahun 1935. Dobayman Asiyone anggota menyebut diri mereka Thakins ("Master"). Selain itu, Aung San, U Nu dan Ne Win akan naik menjadi tokoh kunci di Burma independen. 
Di Filipina, beberapa pemimpin yang terkena cita-cita Barat melancarkan perang revolusioner melawan Spanyol. Lain kemudian bekerja sama dengan AS 
Di Malaya, Melayu berpendidikan bergabung dengan layanan sipil dan bekerja sama dengan penguasa Inggris (Wilson). 
Indonesia berpendidikan Belanda membentuk Partai Nasionalis Indonesia (PNI) pada tahun 1927. Ini kemudian menjadi gerakan klandestin dan para pemimpin pergi ke pengasingan politik. 
Di Indocina, hanya di Vietnam adalah gerakan nasionalis ini. 
Pemimpin komunis dan partai meningkat di banyak bagian ASIA TENGGARA. Mereka aktif di Burma, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. 
Selain itu, elit ekonomi, administrasi dan politik baru muncul di mana cita-cita modernisasi dan tradisi berkompetisi. Identitas nasional baru diciptakan, mereka menarik pada simbol-simbol budaya tradisional dan sistem Barat. Pemimpin nasional karismatik seperti Ho Chi Minh dan Soekarno mewujudkan kebangkitan nasional. 
Perang Dunia II di Kawasan Asia-Pasifik 
Jepang menyerang Pearl Harbor dan Clark Air Base pada tanggal 7 Desember 1941. Agresi Jepang berlangsung di banyak bagian Asia dan Pasifik, termasuk negara-negara Asia Tenggara. 
Jepang menduduki Indocina melalui perjanjian dengan pemerintah Vichy yang pro-Jerman di Perancis (Wilson). 
Di Filipina, pasukan AS terakhir menyerah kepada Jepang pada Mei 1942. Jepang set sebuah boneka "independen" "Republik Filipina". Pada tanggal 20 Oktober 1944, pasukan AS kembali ke Filipina. Pada tanggal 4 Juli 1946, AS memberikan kemerdekaan ke Filipina. 
Pada tanggal 29 Maret 1942, Filipina menyelenggarakan Hukbalahap (Anti-Jepang Tentara Rakyat). Di Asia Tenggara, hanya Filipina berjuang pertempuran sengit melawan agresor Jepang. Pada puncaknya, ada 260.000 gerilyawan anti-Jepang. 
AS menjatuhkan bom nuklir di kota Hiroshima dan Nagasaki. Pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima. Sekitar 130.000 tewas, terluka, atau hilang, sementara 90% dari kota itu diratakan. Pada tanggal 9 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki. Sekitar 75.000 orang tewas atau terluka, sementara lebih dari 1 / 3 dari kota itu hancur. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada pasukan Sekutu di Tokyo, Jepang. 

Kesimpulan 
Negara-negara Asia Tenggara modern muncul dari sejarah mereka yang kaya, budaya beragam serta transformasi sosial mereka dari anti-Barat perjuangan kolonial mereka serta sebagai anti-Jepang perlawanan mereka selama Perang Dunia II. 



Makalah Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai  alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam pemakaian bahasa Indonesia saat ini sudah banyak mengalami perubahan bahasa karena adanya bahasa gaul yang berkembang pesat saat ini. Perkembangan itu menimbulkan banyak dampak yang terjadi terhadap penggunaan bahasa Indonesia.
Bahasa gaul memberikan banyak akibat-akibat. Dari anak-anak sampai dewasa hampir sudah tahu tentang bahasa gaul. Itu karena dampak dari globalisasi yang sudah hampir dirasakan beberapa tahun ini. Segalanya jadi serba mudah, untuk mengetahui sesuatu tempat kita tidak perlu jauh-jauh berkunjung ke tempat itu. Dengan menggunakan internet kita bisa mencari sesuatu dengan cepat. Begitupun dengan bahasa gaul,dapat dicari dengan cepat melalui internet juga.

1.2.                                                Rumusan masalah

1.        Apa itu bahasa?
2.        Apa penyebab bahasa gaul mulai mendominasi dalam berkomunikasi dibandingkan Bahasa Indonesia?
3.        Apa pengaruh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia?
1.3.Tujuan

1.      Mengetahui penyebab penggunaan bahasa gaul
2.      Mengetahui penyebab perkembangan bahasa gaul
3.      Memberikan suatu informasi tentang apa itu bahasa gaul













BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Apa itu bahasa

Menurut Chaer (dalam Massofa, 2009) bahasa adalah suatu bunyi yang bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengindenfikasi diri. Menurut pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang digunakan oleh masyarakat untuk  berkomunikasi.
Keraf (dalam Massofa, 2009) mengatakan bahwa bahasa mencakup dua bidang,yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap berupa arus bunyi dan yang mempunyai makna. Bahasa sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat terdiri atas dua bagian utama yaitu bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Menurut pendapat tersebutdapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap yang merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa bentuk dan makna.
Dalam Bahasa Gaul Terdapat dua situasi yang menggolongkan pemakaian bahasa di dalam masyarakat, yaitu situasi resmi dan tidak resmi. Bahasa yang digunakan pada situasi resmi menuntut penutur untuk menggunakan bahasa baku, bahasa formal. Penggunaan bahasa resmi terutama disebabkan oleh keresmian suasana pembicaraan atau komunikasi tulis yang menuntut adanya bahasa resmi. Contoh suasana pembicaraanresmi adalah pidato, kuliah, rapat, ceramah umum, dan lain-lain. Dalam bahasa tulis bahasa resmi banyak digunakan dalam surat dinas, perundang-undangan, dokumentasi resmi, dan dan lain-lain.Situasi tidak resmi akan memunculkan suasana penggunaan bahasa tidak resmi juga. Kuantitas pemakian bahasa tidak resmi banyak tergantung pada tingkat keakraban pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Dalam situasi tidak resmi, penutur bahasa tidak resmi mengesampingkan pemakaian bahasa baku atau formal. Kaidah dan aturan dalam bahasa-bahasa baku tidak lagi menjadi perhatian. Prinsip yang dipakai dalam bahasatidak resmi adalah asal orang yang diajak bicara bisa mengerti. Situasi semacam inidapat terjadi pada situasi komunikasi remaja di sebuah mal, interaksi penjual dan pembeli, dan lain-lain. Dari ragam bahasa tidak resmi tersebut, selanjutnya memunculkan istilah yang disebut dengan istilah bahasa gaul. Saat ini bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum. Bahasa gaul sering digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungansosial bahkan dalam media-media populer serperti TV, radio, dunia perfilman nasional,dan digunakan sebagai publikasi yang ditujukan untuk kalangan remaja oleh majalah-majalah remaja populer.Seperti halnya bahasa lain, bahasa gaul juga mengalami perkembangan.Perkembangan tersebut dapat berupa penambahan dan pengurangan kosakata. Tidak sedikit kata-kata yang akan menjadi kuno (usang) yang disebabkan oleh tren dan perkembangan zaman. Maka dari itu, setiap generasi akan memiliki ciri tersendiri sebagai identitas yang membedakan dari kelompok lain.
Dalam hal ini, bahasalah sebagai representatifnya.Dari segi fungsinya, bahasa gaul memiliki persamaan antara slang, dan prokem.Kosa kata bahasa remaja banyak diwarnai oleh bahasa prokem, bahasa gaul, dan istilahyang pada tahun 1970-an banyak digunakan oleh para pemakai narkoba (narkotika,obat-obatan dan zat adiktif). Hampir semua istilah yang digunakan bahasa rahasia diantara mereka yang bertujuan untuk menghindari campur tangan orang lain.
Bahasa gaul remaja merupakan bentuk bahasa tidak resmi.Oleh karenanya bahasa gaul remaja berkembang seiring dengan perkembangan zaman, maka bahasa gaul dari masa ke masa berbeda. Tidak mengherankan apabila bahasa gaul remaja digunakan dalam lingkungan dan kelompok sosial terbatas, yaitukelompok remaja. Hal ini berarti bahwa bahasa gaul hanya digunakan pada kelompok sosial yang menciptakannya. Anggota di luar kelompok sosial tersebut sulit untuk memahami makna bahasa tersebut.

2.2.      Mengapa bahasa gaul mulai mendominasi
Mengapa bahasa gaul mulai mendominasi dalam berkomunikasi dari pada bahasa Indonesia, mungkin karena :

1.      Kurangnya penggunaan bahasa Indonesia yang ditanamkan.
2.      Pengaruh pergaulan
3.      Globalisasi
4.      Teman sebaya

Oleh karena itu penggunaan bahasa Indonesia kurang diperhatikan oleh remaja kini khususnya. Bisa juga karena terpengaruh oleh film sinetron sinetron yang ada di Indonesia yang kebanyakan diselipi bahasa-bahasa gaul yang sering diucapkan oleh para pemeran disinetron itu.

2.3.      Apa pengaruh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi.
                        Saat ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.
            Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999. Dapat kita simpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa gaul adakah akibat dari perkembangan zamanyang kian mengalami kemajuan baik dari dunia pendidikan sampai teknologi. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.



















BAB III
PENUTUP


3.1.                                                Simpulan

Jadi dalam masalah pengaruh penggunaan bahasa gaul terhadapa penggunaan bahasa inodesia adalah dari masyarakatnya sendiri. Saat ini perkembangan teknologi sudah banyak terjadi perubahan. Semakin hari teknologi itu semakin berkembang pesat,maka dari itu banyak masyarakat kita yang mulai mengadobsi bahasa-bahasa lain,seperti contohnya bahasa gaul yang dapat melunturkan nilai dari bahasa itu sendiri.

3.2.                                                Saran
Cintailah apa yang menjadi milik kita,tidak perlu mencari hal baru yang lain yang bisa melunturkan cinta kita kepada apa yang sudah kita miliki. Cintailah bahasa Indonesia tidak perlu menggunakan bahasa-bahasa lain,kecuali bahasa daerah masing-masing karena bahasa daerah itu identitas dari daerah dimana kita berasal dan bahasa Indonesia itu indentitas dari dimana kita tinggal dan hidup.
           















                                                      

DAFTAR PUSTAKA

Faizah, Umi17 April 2009.   Bahasa Indonesi, Antara Variasi dan Penggunaan. (online)
Gaul.kompas.com,(online).(http://m.kompas.com.)
Sofa, Maret 31, 2009. Penggunaan Ragam Bahasa Gaul Dikalangan Remaja (online)
2005.Bahasa Prokem Indonesia.Wikipedia Indonesia,(online).  (http://id.wikipedia.org )
2006.Remaja dan Mahasiswa Banyak Gunakan Bahasa