Berjumlah hanya 12 episode dan
berlatar di paruh akhir dekade 1960-an, diangkat dari manga berjudul sama karya
Kodama Yuki , seri yang diwarnai nuansa musik jazz kental ini menandai
kerjasama kembali antara dua nama besar: sutradara Watanabe Shinichiro (yang
memang hobi memainkan musik dalam seri-seri besutannya; semisal Samurai
Champloo dan Michiko e Hatchin) dan komposer Kanno Yoko (yang benar-benar
dikenal karena aransemennnya). Kerjasama
mereka sebelumnya adalah dalam seri anime lain yang kental dengan nuansa
musik jazz dan sekaligus’ meledak’ juga: Cowboy Bebop.
Aku juga kurang tahu, mengingat
aku sendiri belum lahir pada masa ini. Tapi konon, dekade 1960an merupakan
zaman yang ditandai dengan perubahan-perubahan besar. Perubahan-perubahan ini
terutama pada budaya dan tatanan sosial masyarakat. Orang-orang sepenuhnya
mulai pulih dari trauma-trauma semasa Perang Dunia, ekonomi mulai tumbuh, musik
rock mem-booming, idealisme-idealisme baru mulai bermunculan. Kalian yang dulu
suka membaca 20th Century Boys mungkin bakal punya bayangan.
Ini berlaku bukan cuma di
satu-dua tempat saja lho. Tapi di seluruh dunia. (Di Indonesia juga. Tapi yea,
ada insiden PKI.)
Makanya, kebagusan anime ini
mungkin belum bisa dihargai oleh mereka-mereka yang belum agak berusia.
Maksudnya, mereka-mereka yang belum merasakan pahit manisnya garam kehidupan
(aku jadi ngerasa agak tua bila mengatakan ini, tapi…). Makanya lagi, aku
enggak akan merekomendasikan anime ini kalau kau masih remaja. Atau
seenggaknya, bukan penggemar drama-drama kehidupan.
Tapi biar kukatakan di awal.
Seri ini bagus.
Luar biasa beneran bagus.
Kanno Yoko yang menangani
musiknya. Jadi enggak ada keraguan apapun soal bagaimana musik ditangani di
seri ini. Ini penting, terlebih mengingat bagaimana musik jazz berperan penting
dalam kehidupan kedua tokoh utamanya.
Tapi yang membuatnya luar biasa
itu eksekusinya.
Pada setiap adegan ketika ada
musik dimainkan, animasinya benar-benar mengikuti gerakan tangan para
pemainnya. Maksudnya, tangan para pemain dalam menekan tuts piano, menabuh
drum, itu disesuaikan dengan ritma dan irama yang keluar. Dan aku yang sudah
terlalu terbiasa dengan penggunaan frame-frame diam untuk adegan-adegan musik
(seperti pada kebanyakan adegan di adaptasi anime Nodame Cantabile), enggak
pernah ngebayangin kalau gerakan-gerakan sederhana ini bisa jadi sesuatu yang
begitu luar biasa keren dalam bentuk anime.
Di samping itu, seri ini turut
menampilkan visualisasi wilayah Sasebo di paruh akhir tahun 1960an dengan
teramat luar biasa detil. Jalanan-jalanan yang terkesan lebar, orang-orang
berjalan kaki, alam yang masih kaya dan burung-burung liar yang berterbangan di
langit yang masih bebas polusi. Rasanya seperti foto-foto hitam putih lama
dihidupkan dan diwarnai kembali. Bahkan hingga kau merasa sungguh-sungguh bisa
hidup di sana.
Maka dari itu, segala elemen
jazz yang mewarnai kehidupan para tokohnya (dengan lagu-lagu yang sungguhan
ada), yang serasa bisa melarutkan segalanya and in the end make things feel all
right, benar-benar bisa terasa.
Animasi lagu pembukanya itu
juga luar biasa. Kalau kalian ada waktu, sekaligus berminat dengan anime ini
silahkan download di link bawah ini Full 12 episode
Cara mendownload
1. KLIK DOWNLOAD lalu akan muncul
halaman ad.fly
2. tunggu 5 detik sampai muncul
tulisan Skip ad/lewati di pojok kanan atas
3. lalu Klik Skip ad/lewati
setelah itu muncul halaman Zippyshare
4. dan Klik Download
No comments:
Post a Comment