Wednesday, February 14, 2018

Berbagai Dunia Budaya

Subkultural
Memandang Subkultur
Subkultural dapat terbentuk di sekitar suatu kesenangan atau kegiatan apapun.Setiap subkultural mempunyai nilai dan normanya sendiri yang di miliki para anggota,yang memberikan mereka suatu identitsas bersama.Setiap subkultur pun mempunyai istilah –istilah khusus yang menunjukan sudut kehidupan kelompok ,yang digunakan para anggotanya untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.
Kontrakultur
Kontrakultur adalah  dimana nilai dan norma kelompok berbeda dengan kebudayaan dominan.Para sosiolog menggunakan istilah kontrakultural (counterculture)untukmerujuk kelompo-kelompok seperti itu.contoh:para pemuja setan (satanist).

Ketertinggalan Budaya dan Perubahan Budaya
 Sekitar tiga generasi lalu,sosiolog William Ogburn (1922-1938)seorang analis fungsional menciptakan istilah  ketertinggalan budaya (cultural lag)adalah bahwa tidak semua bagian dari kebudayaan berubah dengan kecepatan yang sama.Jika bagian tertentu dari suatu kebudayaan berubah,bagian yang lain mungkin tertinggal.
Ogburn menunjukkan bahwa kebudayaan material suatu kelompok biasanya berubah terlebih dahulu, dan kebudayaan nonmaterial tertinggal di belakang,sehingga sering terjadi kejar-mengejar.

Monday, February 12, 2018

Cerita Rakyat Sunda (jawa barat) Si Kabayan yang melegenda

Sebagai cerita rakyat Sunda Si Kabayan sejajar dengan Abu Nawas dan Koja Nasrudin. Orang sering menyejajarkan Si Kabayan dengan tokoh pintar-bodoh di suku-suku lain. Akan tetapi tokoh-tokoh cerita rakyat suku-suku lain itu tidak sekaya Si Kabayan. Cerita-cerita mereka kadang hanya diwakili satu cerita. Cerita Si Pandir di Melayu, misalnya, meliputi beberapa cerita saja. Begitu pula Si Luncai dan Pak Senik, hanya ada satu dua ceritanya. Sedangkan Si Kabayan, kalau dikumpulkan bisa mencapai seratus cerita lebih. Coster-Wijaman bisa mengumpulkan 80 cerita di daerah Banten saja.



Si Kabayan Sebagai Cerita Rakyat

JAWA Barat kaya akan tradisi kerakyatan, termasuk cerita rakyat. Meskipun tradisi istana pernah hidup di Jawa Barat, karena mengalami zaman dua kerajaan besar, yakni Galuh di daerah Ciamis dan Pajajaran di daerah Bogor, sedikit sekali ditemukan artefak-artefak budaya istana. Kerajaan-kerajaan Hinduistik di Jawa Barat lenyap bersama pendukungnya, yakni masyarakat istana. Kerajaan-kerajaan Islam yang kemudian muncul di Jawa Barat tidak melanjutkan tradisi istana-istana sebelumnya. Kerajaan-kerajaan Islam itu adalah Banten dan Cirebon.

Banten dan Cirebon cenderung kejawa-jawaan akibat hubungan mereka dengan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akan tetapi, apabila ditilik lebih dalam, masih akan tampak ciri-ciri kesundaan di kedua kerajaan Islam tersebut. Bagaimanapun kerajaan-kerajaan Islam tersebut masih berada di masyarakat Sunda sehingga tradisi lokal mendasari kebudayaan di kedua kerajaan tadi.

Tradisi kerakyatan masih terus hidup di bawah arus budaya-budaya istana yang silih berganti. Ini disebabkan sistem kerajaan-kerajaan di Jawa Barat berbeda dengan kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kerajaan-kerajaan Jawa berdasarkan masyarakat sawah, sedangkan kerajaan-kerajaan Sunda berdasarkan masyarakat huma. Kebudayaan istana di Jawa Barat hanya berkembang di lingkungan terbatas masyarakat nagara. Di Jawa Barat tidak dikenal adanya negaragung dan mancanegara seperti di Jawa.

Masyarakat istana adalah masyarakat Sunda di negara itu, yakni istana dan wilayah yang benar-benar dikuasainya secara langsung. Hal ini bisa disimak dalam Babad Pakuan abad ke-18 yang ditulis dalam bentuk wawacan berbahasa Jawa. Saya telah menulis perkara ini dalam Hermeneutika Sunda. Di luar wilayah, nagara merupakan kesatuan-kesatuan kampung Sunda yang berpindah-pindah akibat hidup dari ladang padi (huma).

Sudah barang tentu pengaruh istana sampai juga di wilayah-wilayah kampung Sunda. Seperti kita saksikan bahwa teks-teks tertulis Sunda lama masih disimpan oleh penduduk perkampungan di Jawa Barat.

Selain itu carita-carita pantun yang berisi mitos-mitos istana Sunda masih tersebar di kalangan rakyat perdesaan. Hanya artefak-artefak istana sudah sulit ditemukan di kalangan rakyat, misalnya batik istana Sunda, seni ukir istana Sunda, buku-buku Hindu-Buddha, tata adat istana Sunda, dan seni gamelan, karena masyarakat istana-istana Sunda itu memang tidak berlanjut sebagai lembaga sosial.

Pemandangan semacam itu masih terlihat pula ketika di Jawa Barat berdiri kerajaan-kerajaan Islam di Banten dan Cirebon. Kedua kerajaan itu juga terdiri dari wilayah negara atau negaragung saja. Wilayah mancanegara tidak dikenal. Apalagi bahasa di wilayah negara dan negaragung berbeda dengan bahasa masyarakat perdesaan Sunda.

Dengan demikian, semakin kuatlah kesan kita bahwa kebudayaan Sunda yang berkontinuitas itu hanya ada di kalangan masyarakat kampung. Berbeda dengan masyarakat Sunda di zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, yang hubungan antara istana dan rakyat amat tipis, maka di zaman penyebaran agama Islam di Jawa Barat, agen-agen perubahan ke arah Islam benar-benar keluar masuk kampung-kampung Sunda. Hal ini tercermin dalam mitos-mitos rakyat terhadap penyebar Islam seperti Kian Santang. 

Tidak mengherankan apabila di kalangan masyarakat pedesaan Sunda, kenangan terhadap zaman kebudayaan Hindunya amat tipis, bahkan tidak mengenal zaman seperti itu. Mereka percaya bahwa agama Islam itu sudah sejak awalnya ada di Sunda. Sunda itu Islam.

Inilah sebabnya cerita-cerita rakyat Sunda amat kuat kesan keislamannya. Meskipun dalam cerita-cerita rakyat dikenal nama-nama dewa dan batara yang kehindu-hinduan, namun tidak dalam pemahaman bahwa itu berdasarkan agama Hindu-Buddha, tetapi Sunda semata-mata, Kebudayaan Hindu-Buddha-Sunda itu hanya dikenal di kalangan intelektual moderennya. Di kalangan rakyat, zaman Hindu itu adalah Sunda.

Lenyapnya ingatan kolektif terhadap kebudayaan Hindu-Sunda, lebih mirip dengan yang terjadi di Sumatra. Di zaman kejawaan Hindu-Buddha di Sumatra dikenal kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya, Jambi, Melayu, dan Tulang Bawang. Akan tetapi, begitu kerajaan-kerajaan maritim itu lenyap, maka lenyap pulalah masyarakat pendukungnya dalam arti lembaga. Manusia-manusia Buddha-Sumatra tentu saja masih terus ada, tetapi kemudian bercampur lebur dalam masyarakat luar istana. Ini disebabkan kerajaan-kerajaan maritim yang besar itu tidak memerlukan ladang atau sawah untuk mendukung keberadaannya. Mereka hanya butuh pelabuhan dan tentara sewaan (pegawai tentara) yang mampu menjaga kedaulatan negara kota maritimnya. 

Sedangkan hubungan mereka dengan rakyat kampung hanya terbatas pada jual-beli atau pajak berupa hasil kebun rempah-rempah dan produk hutan yang lain.

Seperti di Sunda, Islam juga tertanam kuat di kalangan rakyat Sumatra. Kenangan mereka terhadap kejayaan Jambi dan Sriwijaya tidak ada, kecuali di lingkungan golongan terpelajarnya yang mengenal penggalian sejarah sarjana-sarjana kolonial. Dewa-dewa juga dikenal di kalangan rakyat Sumatra, namun tetap harus dibaca sebagai hal yang bersifat Melayu dan bukan Hindu-Buddha.

Keadaan yang berbeda terjadi di kalangan rakyat Jawa. Di lingkungan rakyat, dan lebih lebih istana, amat kuat kenangan kolektif mereka atas budaya Hindu-Buddha sebelumnya. Mereka menyebutnya sebagai agomo Buddho (agama Buddha). Hal ini disebabkan sistem kerajaan sawah mereka yang konsentris sejak awal. Hal ini pun dipermudah karena masyarakat sawah itu menetap. Kontinuitas budaya rakyat dan istana terus berlangsung, bahkan di kalangan rakyat cenderung berbudaya istana.

Tradisi budaya istana di Jawa Barat amat tipis di kalangan rakyat. Sebaliknya tradisi budaya rakyat perladangan amat kuat. Tradisi ini diwariskan secara lisan. Tradisi budaya lisan selalu auditif. Karena sifatnya auditif maka budaya ini hanya berkembang di kelompok komunitas terbatas. Dengan demikian sifat auditif mengembangkan relasi kekeluargaan (gemeinschaft), harmoni, partisipasi, menekankan kekonkretan dalam bentuknya yang sederhana. Komunikasi lisan semacam itu cenderung menyampaikan pesan-pesan komunal melalui bentuk cerita-cerita.

Cerita-cerita rakyat di Jawa Barat amat kaya, isinya tentang mitos, siluman, legenda, kehidupan rakyat sehari-hari, dan dongeng binatang. Usaha mengumpulkan jenis-jenis cerita rakyat tersebut masih sedikit dilakukan, apalagi peneelaahan serius atas cerita-cerita tersebut. Mitos dan legenda lokal tentu bersifat Sunda. Akan tetapi, cerita binatang sering berasal dari luar. Sedangkan cerita kehidupan rakyat sehari-hari banyak bersifat lokal, namun juga sering diadaptasi dari luar, seperti dalam cerita-cerita Si Kabayan.

Yang menarik adalah cerita-cerita binatang yang khas Sunda, yakni Sakadang Kuya jeung Sakadang Monyet. Cerita binatang ini sering mengambil cerita-cerita luar, namun digarap dalam alam pikir masyarakat Sunda. Yang terkenal adalah cerita kedua binatang tersebut, kura-kura dan kera yang mirip dengan cerita-cerita kancil di Jawa, dalam tema mencuri hasil kebun pak tani. Dalam usaha mereka mencuri tanaman, kura-kura berhasil ditangkap pak tani. 

Ketika kura-kura dikurung pak tani, monyet datang dan diberi tahu kura-kura bahwa dirinya dikurung agar tak lari untuk dikawinkan dengan putri pak tani yang cantik. Monyet bersedia bertukar tempat untuk menggantikan kura-kura di dalam kurungan. Pagi hari pak tani menjumpai kura-kura telah berganti monyet dan bermaksud untuk memotongnya. Mengetahui hal ini monyet pura-pura mati, dan pak tani membuang "mayat" monyet itu di sungai. Dengan begitu, monyet dan kura-kura pun bebas kembali.

Dalam cerita yang sama, monyet itu tidak bebas. Akan tetapi, berhasil dipotong pak tani dan disate. Dalam cerita Sunda justru kedua binatang itu selamat semua akibat kecerdikan keduanya. Kura-kura dan monyet dalam cerita rakyat Sunda merupakan pasangan antagonis. Keduanya selalu berselisih adu kecerdasan, namun selalu saling bertemu kembali. Kura-kura di pihak protagonis dan monyet pihak antagonis. Kura-kura simbol binatang air, monyet binatang gunung dan hutan. Apakah ini simbol budaya sawah Sunda melawan budaya ladang Sunda?

Cerita binatang Kuya Jeung Monyet (kura-kura dan monyet) disatukan dalam bentuk paradoks dalam tokoh Si Kabayan. Tokoh ini kesatuan watak kura-kura dan monyet, kecerdasan dan kebodohan. Cerdas bagai kuya dan bodoh bagai monyet. Si Kabayan bisa jadi simbol Sunda-air dan Sunda-gunung sekaligus serta menjadi jati diri Sunda secara budaya. Si Kabayan adalah tokoh bodoh-pintar. Terkadang begitu bodohnya dan di lain saat begitu cerdasnya.

Nanti kalau kita perhatikan, Kabayan sebagai tokoh bodoh selalu berhubungan dengan nilai-nilai rohaniah, sedangkan sebagai tokoh pintar selalu berhubungan dengan manusia lain. Kebodohan Kabayan adalah juga kebodohan kita secara rohani. Di hadapan nilai-nilai rohaniah-ketuhanan dan illahiah, Kabayan digambarkan begitu bodohnya sehingga tidak mampu membedakan antara bayangan dan kenyataan.

Cerita-cerita Si Kabayan bodoh tidak begitu banyak. Kebodohan Kabayan dalam cerita-cerita semacam itu sering keterlaluan. Misalnya Kabayan tak bisa membedakan antara mayat dan manusia hidup, antara bayangan langit dan permukaan tanah di sawah. 

Kebodohan Kabayan yang demikian itu ternyata simbolik rohani. Kita ini bodoh spiritual. Dalam hal ini, Si Kabayan bukan hanya jati diri Sunda, tetapi jati diri manusia itu sendiri.

Kesundaan Si Kabayan ada pada latar lokalitasnya. Bahwa dalam masyarakat Sunda cara hidup sehari-harinya semacam itu, seperti pergi ke sawah, ke huma, ke hutan, pasang perangkap hewan, kenduri, haji, salat, pohon tertentu, mandi di kali, dan lain-lain. Akan tetapi dalam alam pikiran dan sikap spiritual benar-benar untuk semua manusia, hanya kadang terselip kosmologi Sunda lama. Sebagai cerita rakyat, Si Kabayan memang menggambarkan manusia di tanah Sunda. Tema dan pesan tetap universal.

Sebagai cerita rakyat Sunda Si Kabayan sejajar dengan Abu Nawas dan Koja Nasrudin. Orang sering menyejajarkan Si Kabayan dengan tokoh pintar-bodoh di suku-suku lain. Akan tetapi tokoh-tokoh cerita rakyat suku-suku lain itu tidak sekaya Si Kabayan. Cerita-cerita mereka kadang hanya diwakili satu cerita. 

Cerita Si Pandir di Melayu, misalnya, meliputi beberapa cerita saja. Begitu pula Si Luncai dan Pak Senik, hanya ada satu dua ceritanya. Sedangkan Si Kabayan, kalau dikumpulkan bisa mencapai seratus cerita lebih. Coster-Wijaman bisa mengumpulkan 80 cerita di daerah Banten saja.

Sebagai cerita rakyat milik masyarakat Sunda, Si Kabayan memang istimewa, setara dengan pantun-pantun Sunda. Cerita-cerita itu amat dalam kalau ditafsirkan secara budaya. Cerita-cerita itu sama sekali bukan dongeng-dongeng seperti diperkirakan orang, namun tidak semua berkualitas demikian, sebab banyak para peniru Si Kabayan yang hanya melihat permukaan ceritanya. 

Cerita-cerita yang demikian itu tidak serta merta membangkitkan adanya struktur-struktur berpikir simbolik. Sehingga banyak juga cerita-cerita Si Kabayan baru yang hanya tertarik pada segi humornya, namun tidak dilandasi oleh cara berpikir budayanya.

Mengapa istimewa?

Si Kabayan itu tokoh paradoks yang membangun cerita-cerita paradoks pula. Tokoh demikian itu jelas muncul dari pemikiran mendalam seorang (atau beberapa orang) intelektual. Bobot sastrawinya amat tinggi. Meskipun diceritakan secara lisan sehingga banyak ditambah dan dikurangi sesuai dengan perubahan masyarakatnya, inti pesannya masih amat jelas. Bahkan kita dapat merekonstruksi bentuk aslinya.

Permata itu tetap permata, meskipun berada di mulut kerbau. Dengan mudah kita dapat memilih mana Si Kabayan yang autentik dan mana Si Kabayan artifisial. Untuk menulis cerita Si Kabayan yang baru diperlukan dasar pengetahuan filsafat, bukan sekadar menulis cerita.

Cerita Si Kabayan itu memiliki dasar pandangan mistisisme dan laku mistis itu memang penuh paradoks. ***

JAKOB SUMARDJO
Budayawan Sunda.

Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=6884
a

Sejarah Satanisme

Satanisme secara singkat dapat diartikan sebagai penyembahan setan dan menjadikannya sebagai Tuhan. Gerakan sesat ini memiliki ajaran melaksanakan hal-hal yang oleh agama dianggap berdosa. Satanisme juga menerima setan, lambang kejahatan, sebagai pemimpin dan pembimbing.

Kaum Satanis, yakni para pengikut ajaran satanisme, sudah ada dan melaksanakan kegiatan mereka di setiap tahap sejarah dan dalam setiap peradaban, dari Mesir kuno sampai Yunani kuno, serta sejak Abad Pertengahan sampai hari ini.

Di antara abad ke-14 dan ke-16, para tukang sihir dan orang yang menolak agama sama-sama memuja setan. Setelah tahun 1880-an, di Prancis, Inggris, Jerman, dan sekaligus di berbagai negara lain di Eropa dan Amerika, Satanisme diatur dalam perkumpulan dan tersebar di kalangan orang yang mencari keyakinan dan agama lain.

Penyembahan setan terus berlanjut sejak abad ke-19, mula-mula sebagai Satanisme tradisional, lalu dalam aliran sesat yang lebih kecil yang merupakan pecahannya.

Upacara kejam yang dilakukan oleh tukang sihir dan orang-orang tak bertuhan, pengorbanan anak dan orang dewasa kepada setan, perayaan Misa Hitam dan upacara Satanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.

Lambang Satanisme tradisional yang terpenting adalah dewa Romawi kuno Baphomet. Pada waktu itu, Baphomet menjadi lambang bagi orang yang memuja setan.

Para ahli sejarah yang menelusuri asal-usul sosok berkepala kambing ini telah menemukan beberapa petunjuk penting tentang kegiatan Satanis.

Lambang Satanis terpenting kedua adalah pentagram, yaitu bintang bersegi lima di dalam lingkaran. Yang menarik, ada dua perkumpulan rahasia lainnya di samping para Satanis yang menggunakan Baphomet dan pentagram sebagai lambang.

Yang pertama adalah perkumpulan Kesatria Biara Yerusalem (Knight Templars), yaitu perkumpulan yang dituduh oleh Gereja Katolik sebagai penyembah setan, dan dibubarkan pada tahun 1311.

Perkumpulan lainnya adalah perkumpulan Mason yang telah bertahun-tahun lamanya menimbulkan rasa penasaran karena kerahasiaan dan upacaranya yang aneh.

Banyak ahli sejarah, yang telah menyelidiki masalah itu, percaya bahwa terdapat hubungan antara Kesatria Biara Yerusalem dengan perkumpulan Mason.

Menurut mereka, kedua kelompok itu saling melanjutkan satu sama lain. Sesudah Kesatria Biara Yerusalem dilarang oleh Gereja, perkumpulan itu melanjutkan keberadaannya secara rahasia dan akhirnya berubah menjadi paham Mason.

Yang pasti tentang Freemasonry adalah perkumpulan ini bersifat amat rahasia, punya susunan organisasi, dengan anggota di seluruh pelosok dunia.

Uraian yang diberikan para ahli seperti Leo Taxil, yang pernah menjadi seorang Mason, namun telah keluar dari perkumpulan itu, mengatakan bahwa para Mason amat menghormati Baphomet dan melangsungkan upacara yang menyerupai tata-cara penyembahan setan.

Kenyataan lain yang menimbulkan kecurigaan adalah bahwa banyak pengikut Satanisme yang kemudian menjadi anggota organisasi Masonic.

Kini, para Satanis telah meninggalkan upacara dan markasnya yang rahasia itu, untuk keluar ke jalan-jalan. Para Satanis bergiat di setiap negara untuk menyebarkan ajarannya dengan gigih dalam buku-buku, terbitan berkala, dan terutama di Internet dalam usaha mereka menarik anggota.

Tak peduli di negara mana pun mereka berada, para Satanis menampilkan citra yang sama. Cara berpakaian, tata cara penyembahan, kesamaan surat yang mereka tinggalkan sebelum melakukan bunuh diri dan ciri lainnya menunjukkan bahwa Satanisme bukanlah gerakan biasa yang dipenuhi para penganggur, melainkan sebuah organisasi yang sengaja bersandar pada landasan pemikiran.

Satanisme dan Materialisme

Pada dasarnya aliran Satanisme dibagi menjadi dua macam, yaitu Teistik dan Atheistik. AliranTeistik atau biasa disebut juga Satanisme Tradisional adalah suatu bentuk kepercayaan yang menganggap bahwa Setan sebagai Dewa.

Sedangkan aliran Atheistik adalah suatu aliran kepercayaan yang tidak menganggap adanya Tuhan ataupun Dewa untuk disembah, melainkan mereka menggunakan “Setan” sebagai simbol pada diri manusia, sebagai simbol keduniawian dan keserakahan atau dengan kata lain mereka dapat dikatakan menyembah diri mereka sendiri.

Salah satu Aliran Satanisme Atheistik yang terkenal adalah Gereja Setan (the Church of Satan) yang didirikan oleh Anton Szandor LaVey (Anton LaVey), karena namanya aliran ini disebut dengan aliran LaVeyan.

Suatu ciri kaum Satanis masa kini adalah mereka semua atheis (tidak mengakui Tuhan). Mereka juga sekaligus kaum materialis, artinya mereka hanya percaya kepada keberadaan benda belaka.

Mereka mengingkari adanya Tuhan dan semua makhluk gaib. Oleh karena itu, kaum Satanis tidak percaya kepada setan sebagai makhluk yang nyata.

Meskipun disebut sebagai penyembah setan, mereka tidak mengakui adanya setan. Bagi kaum Satanis, setan hanyalah lambang yang menyatakan permusuhan mereka terhadap agama dan kekerasan hati mereka.

Dalam sebuah tulisan yang berjudul “Pengantar Setanisme” yang diterbitkan Gereja Setan, dinyatakan bahwa para Satanis sebenarnya adalah Atheis.

Satanisme adalah sebuah agama yang tak mengenal Tuhan dan menganut paham tidak ada yang perlu ditakuti selain akibat tindakan kita.

Kaum Satanis tidak percaya adanya Allah, malaikat, surga atau neraka, iblis, setan, ruh jahat, ruh baik, peri, atau makhluk gaib yang jahat. Satanisme bersifat Atheis, Otodeis: kami menyembah diri kami sendiri. Satanisme adalah materialis, Satanisme adalah lawan agama. (Vexen Crabtree, “A Description of Satanisme”)

Singkatnya, ini adalah hasil filsafat kebendaan dan tak mengenal Tuhan yang telah tersebar sejak abad ke-19. Seperti filsafat ini, Satanisme menyandarkan diri pada teori yang dianggap ilmiah: Teori Evolusi Darwin.

Musik dan Film Satanisme.

Satanisme muncul dalam banyak hal, salah satunya adalah film dan musik. Banyak film yang menceritakan dengan terbuka idiom satanisme serta kisah kuasa gelap (dark forces).

Film populer seperti : Friday The 13th, The Crow, Devils Advocate, Interview With The Vampire, bahkan serial ‘The X-Files’ mengandung alur cerita dimana setan, satanisme atau black magic menjadi bagian penting dari film.

Konon tahun 1968, Anton Szandor La Vey pernah menjadi penasehat teknis sekaligus pemeran film Rosemarys Baby, film Omen 1976 disebut telah memopulerkan satanisme.

Dalam musik ada banyak sekali contoh musik yang berisi satanisme, contoh :

1. Lagu dari Ozzy Osbourne “Anggur baik tapi Wiski lebih cepat, bunuh dirilah satu-satunya jalan keluar”

2. Lagu dari David Bowie (majalah Rolling Stone) mengatakan Rock akan selalu menjadi musik setan.

3. Lagu dari Stairway to Heaven jika di putar terbalik akan memunculkan syair pemujaan setan.

4. Lagu dari Metallica dalam The Prince melantunkan Bida dari bawah, Aku ingin menjual jiwaku. Setan ambil jiwaku.

5. Pink Floyd menulis lagu Lucifer Sam dengan lirik : Lucifer Sam selalu duduk di sisimu..selalu dekat denganmu.

6. Tahun 1992, Red Hot Chilli Peppers saat penerimaan anugreah MTV Awards berucap. Pertama-tama kami ingin berterima kasih pada Setan.

7. Marilyn Manson, salah satu umat GS pada majalah Spin edisi Agustus 1996. Saya berharap dikenang sebagai sosok yang mengakhiri sejarah Kekristenan, Manson tak ragu merobek Injil dan meneriakkan penghinaan terhadap Yesus Kristus.

APLIKASI LAPANGAN KERJA KONSELING

A.  KONSELING PERKAWINAN

Konseling perkawinan merupakan usaha untuk membantu suami istri dalam hubungan perkawinan mereka. Tujuannya adalah agar individu memperoleh penyesuaian yang baikk dalam kehidupan perkawinan. Terapi dalam bidang perkawinan merupakan suatu proses bantuan yang bersifat professional dan interdisipliner, di mana berbagai ahli seperti psikiater, psikologis, dokter, pekerja sosial, ahli hukum, dan sebagainya bekerja sama secara intensif untuk membantu pasangan individu untuk memperoleh penyesuaian yang sehat dalam kehidupan perkawinan. 
Perbedaan konseling perkawinan dengan tipe yang lain adalah dalam konseling perkawinan salah seorang atau kedua-duanya dari pasangan perkawinan mencari bantuan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dijumpai dalam kehidupan perkawinan. 
Konseling perkawinan tidak hanya diberikan kepada pasangan yang telah kawin, akan tetapi juga kepada pasangan-pasangan yang akan memasuki perkawianan. Tujuannya adalah membantu pasangan yang akan kawin untuk memperoleh pemahaman terhadap makna perkawinan. Dalam konseling pra perkawinan konselor dapat membantu klien dalam memecahkan masalah-masalah.
1.        Pemilihan pasangan secara tepat.
2.     Mengembangkan pandangan yang lebih matang terhadap cinta dan sikap seksual.
3.     Persiapan psikologis dalam memasuki kehidupan perkawinan.
Masalah pokok yang dijumpai dalam kehidupan perkawinan adalah:
1.     Masalah penyesuaian kepribadian dalam perkawinan.
2.     Masalah-masalah khusus yang timbul dalam hubungan perkawinan sendiri.

1.     Konseling Anak-Anak
Tujuan konseling bagi anak-anak tidak jauh berbeda dengan konseling bagi orang dewasa. Akan tetapi karena adanya sifat belum matang dan ketergantungan anak-anak, maka perlu adanya modiifikasi teknik yang dipergunakan, terutama dalam penggunaan komunikasi.
Terapi Permainan
Komunikasi verbal mengalami kesulitan dalam konseling pada anak-anak, maka permainan menjadi alat komunikasi yang efektif dalam terapi. Permainan dapat membantu anak untuk mengembangkan teknik-teknik yang lebih efektif dalam mengontrol lingkungan, dan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang dewasa.
Teknik-teknik Konseling
Keberhasilan dalam konseling pada anak-anak banyak di tentukan oleh kecakapan konselor dalam mengamati, memahami, dan menafsirkan tindakan anak-anak. Konselor dapat membantu mengatasi hambatan komunikasi dengan memusatkan perhatian kepada gerakan-gerakan ekspresif dari anak-anak dan dirinya sendiri. Respons verbal hendaknya mencerminkan sikap dan perasaan anak-anak dalam ungkapkan yang sederhana, santai dan alamiah. Dengan responnya yang sederhana dan tulus, ia membantu membangun pemahaman dan jembatan hubungan yang memungkinkan anak dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya.
2.     Konseling Orang Tua
Ada dua masalah utama yang ada pada orang tua dan berpengaruh pada anak-anak dan harus diperhatikan oleh konselor sebagai titik tolak proses konseling.
1)     Orang tua menghadapi kecemasan dan masalah-masalah pribadi lainnya yang tidak secara tegas dan langsung berhubungan dengan anak, tetapi tidak secara langsung dapat berpengaruh terhadap kehidupan anak. Dalam hal ini orangtua memrlukan konseling dan pemahaman terhadap pengaruh buruk tingkah lakunya pada anak-anak.
2)     Orang tua kurang memahami mengenai aspek-aspek perkembangan anak. Dalam hal ini orang tua perlu memperoleh pemahaman dan orientasi tentang perkembangan anak-anak.
3.     Konseling Remaja
Konselor dapat membantu remaja dalam mengatasi konflik dan membuat pilihan yang realistis. Untuk para remaja sudah dapat digunakan teknik konseling yang biasa untuk orang dewasa, dengan satu kepercayaan terhadap kemampuan remaja untuk memcahkan masalahnya sendiri apabila ia memahami dirinya sendiri dan masalahnya.
4.     Teknik-Teknik Disiplin
Teknik disiplin terbagi dalam dua kategori yaitu:
a)     Teknik desiplin yang ditandai sebagai suatu yang datang dari luar (eksternal) bertipe otoriter atau kontrol yang ketat
b)     Teknik disiplin yang datang dari dalam (internal), kemauan diri sendiri dan lebih positif. Sering juga disebut “self-dicipline” tindakan anak dibimbing oleh nilai-nilai yang telah tersirat dalam dirinya.

B.    KONSELING KARIR, PENDIDIKAN DAN REHABILITASI
1.     Konseling Karir
a.      Konsep Dasar
Secara historis pemilihan karir berasal dari bimbingan vokasional yaitu suatu proses membantu klien untuk memilih, mempersiapkan dan memperoleh keberhasilan dalam suatu pekerjaan tertentu. Proses ini dipusatkan dalam konseling dengan mempertimbangkan data klien dan kemungkinan-kemungkinan pekerjaan yang ada, untuk kemudian menemukan tujuan karir. Perubahan yang terjadi adalah perubahan pandangan dari bimbingan jabatan yang diorientasikan kepada beberapa kemungkinan pilihan memasuki jabatan, kepada bimbingan karir yang lebih menekankan kepada proses kemajuan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Konseling karir merupakan salah satu bentuk bimbingan karir pada dasarnya lebih menekankan aspek psikologis. Akan tetapi konseling karir mempunyai konteks yang lebih luas dari psikoligi konseling atau psikoterapi, karena konseling karir harus mencakup seluruh gaya hidup seorang individu dan dalam kaitan dengan lingkungan budaya dirinya.
b.     Teori-Teori Pemilihan Karir
Cara mengenai teori-teori pemilihan karir menurut psikoanalisa :
1)     Psokoanalisa, memandang bahwa asal mula minat seseorang sebagai suatu respon terhadap kebutuhan ego untuk memperoleh kepuasan, untuk dikenal dan kepuasan status. Konseling karir menurut pandangan ini adalah hendaknya dapat membantu indivudu mencapai perwujudan pribadi secara seimbang. Konselor membantu klien dalam menemukan pola-pola perilaku vikasional yang berperan sebagai suatu wujud mekanisme dinamika kepribadiannya.
2)     Roe (1956) telah merumuskan serangkaian hipitesis untuk memperhitungkan penentu-penentu minat dari awalnya. Roe mengklasifikasikan bidang pekerjaan yang berorientasi pada manusia
c.      Penilaian dan diagnosis
Untuk maksud-maksud yang bersifat didaktis proses konseling karir dibagi menjadi tiga unsur yaitu: 
1)     Penilaian dan diagnosa
2)     Metode informasi
3)     Teknik-teknik konseling
d.     Informasi Okupasional
Adapun macam informasi dunia kerja (okupasional yang diperlakukan adalah antara lain :
1)     Struktur okupasional (dunia kerja)
2)     Kecendurungan lapangan kerja baik tingkat nasional maupun regional
3)     Kualifikasi tenaga kerja
4)     Fungsi-fungsi tenaga kerja
5)     Persyaratan okupasional (lapangan kerja)
e.      metode-metode konseling untuk perencanaan karier
Metode-metode konseling dalam konseling karir merupakan penerapan metode konseling untuk membantu klien dalam membuat keputusan perencanaan karirnya. Metode konseling karir tidak hanya menekankan pada pemahaman diri klien dan proses aktualisasinya melalui perencanaan karir dalam rangka menjalani hidupnya.
2.     Konseling Pendidikan
Konseling pendidikan terdiri atas dua macam bantuan yang berbeda yaitu :
a.      Perencanaan pendidikan
Dalam perencanaan pendidikan meliputi bantuan kepada klien untuk memilih tujuan pendidikan yang tepat dan memilih tujuan pendidikan yang tepat dan memilih macam lembaga pendidikan yang paling tepat.
b.     Bantuan remedial
Dalam konseling pendidikan, konselor pendidikan akan paling banyak menghadapi masalah instruksional. Dalam hal ini konselor harus dapat mendiagnosa masalah remidiadi untuk menetapkan langkah-langkah diagnose untuk membuat referral kepada spesialis remedial. Jadi ketrampilan yang harus dimiliki konselor adalah dalam diagnose dan remidiasi (batuan remedial).
3.     Konseling Rehabilitasi
Konseling rehabilitasi diberikan kepada klien yang mengalami hambatan atau cacat.  Rehabilitasi merupakan suatu proses memulihkan klien yang mengalami hambatan untuk memperoleh kemanfaatan yang sepenuhnya dalam dirinya dan masyarakat.

C.    KONSELING DALAM MASALAH NILAI
1.     Psikologi Pastoral
Psikologi pastoral merupakan suatu spesialisasi psikologi untuk keperluan konseling pastoral yaitu sebagai salah satu bagian kegiatan gereja. Mereka yang memiliki keahlian dalam psikologi pastoral bertindak sebagai konselor terapeutik untuk membantu para jemaah dalam mengatasi masalah-masalah kepercayaan, moral, dosa dan krisis hidup.
2.     Masalah-Masalah Nilai Dihadapi Oleh Konselor
Melalui konseling klien mengintegrasikan penemuannya yang baru ke dalam system “self” dan inti pribadinya. Dalam konseling terjadi transformasi nilai-nilai ke dalam diri klien.
D.    KONSELING HUBUNGAN INSANI DALAM INDUSTRIAL DAN PEMERINTAH
1.     Konseling Hubungan Insani
Teknik-teknik hubungan sebagai mana diuraikan dalam terdahulu mempunyai arti yang penting bagi konselor,supervisor dalam masalah insani. Sopervisor atau pimpinan yang akan menggunakan konseling dalam dalam organisasi indistri atau perusahaan senantiasa berhadapan dengan dua masalah-masalah dasar,yaitu ketergantungan dan evaluasi.. masalah ketergantunga adalah adanya ketergantungan bawahan kepada atasan dalam menghadapi masalahnya. Dalam masalah evaluasi,supervisor atau pimpinan diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap hasil yng telah dicapai oleh bawhannya.
Kedua masalah tersebut dapat menimbulkan hambatan dalam proses interview konseling karena adanya ketergantungan dari pihak bawahan dan pimpinan harus melakukan evaluasi terhadap bawahannya.
2.     Interview Konseling Dan Latihan
Untuk mengatasi hambatan interview konseling karena adanya masalah ketergantungan dan evaluasi,maka teknik yang digunakan adalah dengan pendekatan”interview konseling dan latihan”. Pendekatan latihan dan konseling dadisarkan kepada dua asumsi,yaitu (1) individu tidak dapat diubah dari luar,perubahan harus terarahkan oleh dirinya sendiri,(2) memberikan suasana yang mendorong para pegawai untuk menolong dirinyan sendiri,dengan cara yang lebih bebas dan kreatif.
Keberhasilan interview latihan dan konseling tergantung kepada perencanaan dan persiapan yang dilakukan oleh supervsior. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan persiapan untuk interview antara lain :
a.  Memilih tempat yang menyenangkan
b.  Memulai kontak secara baik
c.  Membuat kerangka interview 
d. Melaksanakan interview




DAFTAR PUSTAKA
http://animenekoi.blogspot.com/2011/06/aplikasi-konseling-dalam-berbagai.html. 05 Juni 2011.

Esai Tentang Penggunaan Media Tiga Dimensi dalam Proses Pembelajaran

TUGAS AKHIR
KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

 Esai Tentang Penggunaan Media Tiga Dimensi dalam Proses Pembelajaran


 
OLEH
MUHAMMAD ZAMRONI
1102411035
ROMBEL 1
TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Penggunaan Media Tiga Dimensi dalam Proses Pembelajaran

Latar belakang
                Belajar merupakan proses penambahan ilmu pengelaman yang terjadi antara siswa dan guru. Proses ini dapat berjalan dengan lancar atau akan mudah diterima siswa apabila proses pembelajaran tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru tetapi akan lebih mudah bila terdapat media yang membantu proses pembelajaran supaya pembelajaran mudah dicerna oleh siswa. Dengan media sangat membantu dalam proses mengajar, siswa lebih memahami materi yang disampaikan, sehingga besar kemungkinan dengan media pembelajaran akan tercapai dengan efektif dan efisien. Pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran kategori tiga dimensi adalah benda-benda asli, atau wujud kenyataan kondisi yang sebenarnya. Dari segi efektivitas pengajaran, penggunaan benda sebenarnya sebagai media pembelajaran dapat memberikan urunan yang cukup berarti, terutama dari pemerolehan pengalaman yang bersifat langsung dan kongkrit.
Definisi Media Tiga Dimensi
            Pembelajaran media tiga dimensi adalah  media yang berupa bentuk tiruan suatu benda, replica, miniatur, atau bahkan membawa berupa model sesungguhnya. Dengan membawa media kedalam kelas pembelajaran akan menciptakan suasana yang kondusif, agar pembelajaran dapat berlangsung aktif, kreatif dan efektif. Dalam kaitannya dengan usaha untuk menciptakan suasana yang kondusif, media pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting. Sebab media pendidikan merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Adanya media pembelajaran bahkan dapat mempercepat proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien dalam suasana yang kondusif karena dapat membuat pemahaman peserta didik lebih cepat. Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pengajaran. Dengan tersedianya alat pengajaran, guru pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara peserta didik. Bahkan media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila media pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif.
Menurut Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman belajar dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak, dan ide yang abstrak dapat di konkritkan dengan menggunakan media pendidikan dalam pembelajaran. Media pendidikan dapat dijadikan sebagai strategi yang efektif untuk mencapai tujuan belajar dalam kegiatan belajar mengajar. Asalkan pemilihan dan penggunaan media pengajarannya tepat. Sumber : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Deni%20Hardianto,%20M.Pd./Media%20Pendidikan%20Sebagai%20Sarana%20Pembelajaran%20Efektif.pdf). Diakses tanggal 27 Desember 2011.

Tujuan dan Manfaat Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran
            Apa tujan penggunaan media tiga dimensi dalam pembelajaran? Media pembelajaran jelas diperlukan. Sebab media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Kegunaan Media dalam proses belajar mengajar diantaranya;
1.                          Memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau hanya kata lisan),
2.                          Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya ;
~ objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan, gambar, film bingkai, film,            atau model,
~ objek yang kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar,
~ kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, atau foto,
 ~ objek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram atau melalui program computer animasi,
3.                          Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk;
~ menimbulkan motivasi belajar,
~ memungkinkan interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungan secara seperti senyatanya,
~ memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

4.                          Dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda diantara peserta didik, sementara kurikulum dan materi pelajaran di tentukan sama untuk semua peserta didik, hal ini dapat diatasi dengan media pembelajaran ;
~ memberikan perangsang yang sama
~ mempersamakan pengalaman
~ menimbulkan persepsi yang sama.

Prinsip-prinsip Penggunaan Media Tiga Dimensi
            Menurut Sadiman (1993), merekomendaiskan prinsip-prinsip penggunaan media tiga dimensi sebagai berikut;
1. Tidak ada satu media yang harus digunakan dengan meniadaka yang lain,
2. Sesuaikan kelebihan dan kekurangan media dengan karakteristik bidang studi tertentu,
3. Tidak ada satu mediapun yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan belajar,
4. Menggunakan media yang terlalu banyak secara sekaligus, dapat membingungkan dan merancu suasan pelajaran,
5. Senantiasa melakukan persiapan yang cukup,
6. Media harus merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, bukan sekedar hiasan,
7. Siswa harus dipersiapkan dan dilibatkan secara aktif,
8. Perlu diusahakan penampilan yang positif daripada yang negatif,
9. Media jangan digunakan sekedar sebagai selingan atau hiburan, pengisi waktu, kecuali memang tujuannya demikian,
10. Gunakan media yang dapat melatih perkembangan bahasa, baik lisan maupun tertulis.

Langkah-langkah Penyusunan Media Tiga Dimensi
1.      Sebelum kita membuat media yang akan kita gunakan, kita harus merumuskan ide atau gagasan yang akan kita buat,
2.      Merumuskan tujuan untuk apa media tersebut dibuat,
3.      Menentukan kerangka isi bahan pelajaran yang akan kita ajarkan melalui media tiga dimensi,
4.      Dalam pembuatan media tiga dimensi kita harusnya meengidentifikasi kebutuhan belajar dan karakteristik siswa yang kita ajar,
5.      Setelah beberapa hal tersebut telah dilaksanakan kemudian kita melaksanaan pembuatan/produksi,
6.      Untuk mempermudah pembuat media tersebut kita perlu membuat gambar rancangan produk yang akan kita buat,
7.      Sebelum kita memaparkan media tersebut ke dalam kelas hendaknya kita perlu melakukan penyuntingan dan richek.
Sumber : Ibrahim, H., m.sc. (2000) Media Pembelajaran. 

Kesimpulan
Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media tiga dimensi ini dapat memudahkan bagi guru / instruktur karena tidak diperlukan keahlian teknik tertentu untuk memperagakannya. Selain itu juga memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas. Pembelajaran menggunakan  media tiga dimensi dalam proses belajar mengajar maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, sehingga besar kemunkinan dengan memperhatikan media pengajaran itu sehingga tujuan pemelajaran akan tercapai dengan efektif dan efisien. Variasi dalam pembelajaran dengan menjadikan lingkungan sebagai media belajar menyenangakan akan mendukung pelajaran yang tidak membosankan bahkan menjadikan belajar semakin efektif.




Daftar pustaka
~ Ibrahim, H., m.sc. (2000) Media Pembelajaran.





Kolonialisme, Imperialisme dan Nasionalisme di Asia Tenggara

Pengantar 
Para penjajah utama Asia Tenggara Eropa, Jepang dan All AS di semua, ada tujuh kekuasaan kolonial di Asia Tenggara: Portugal, Spanyol, Belanda, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Jepang. Dari tahun 1500 ke pertengahan 1940-an, kolonialisme dikenakan atas Asia Tenggara. 
Selama ratusan tahun, kerajaan Asia Tenggara telah terlibat dalam hubungan perdagangan internasional dengan para pedagang dari Asia Timur (Cina), Asia Selatan (India), dan Asia Barat (yang "Timur Tengah"). Pendatang Asia juga membawa agama, adat, tradisi, dan praktek-praktek pengadilan untuk wilayah tersebut. Oleh karena itu, hubungan mereka adalah ekonomi dan budaya pada saat yang sama. Selain itu, penguasa lokal Asia Tenggara digunakan dan indigenized praktik lembaga kerajaan dari Asia Selatan (rajadharma) dan Asia Barat (kesultanan). 
Eropa wisatawan tidak hanya memiliki hubungan ekonomi dengan Asia Tenggara, tetapi juga dikenakan politik-dan dalam beberapa kasus, budaya-dominasi atas mereka bangsa Asia Tenggara dan wilayah. Oleh karena itu, kolonialisme Eropa ditutupi sepotong besar sejarah Asia Tenggara. 
Selain dari kolonial Eropa, Jepang dan kolonial AS menguasai sebagian besar Asia Tenggara. Agresi Jepang berlangsung selama "Perang Pasifik" Perang Dunia II. Jepang menduduki sebagian besar Asia, termasuk Asia Tenggara. AS menjajah Filipina pada masa setelah Perang Spanyol-Amerika tahun 1898. 
Asia Tenggara respon terhadap kolonialisme adalah baik kerjasama dan nasionalisme dalam segala bentuknya. 





Latar Belakang Sejarah 
Masyarakat adat berlatih animisme telah tinggal di Asia Tenggara sejak zaman sejarah. Kemudian, orang-orang dari China pindah ke selatan untuk mencapai Asia Tenggara. Pada awal 300 SM, usia dari perunggu dan besi telah berlalu dari Cina ke ASIA TENGGARA. Orang Cina di bawah Dinasti Sung dengan abad 12 telah menjadi lebih dan lebih terlibat dalam perdagangan internasional, termasuk dengan ASIA TENGGARA . Oleh karena itu, ada pendatang Cina dan India yang telah mencapai dan tinggal di ASIA TENGGARA untuk waktu yang lama sekarang. Peradaban Cina dan India telah sangat berdampak pada masyarakat ASIA TENGGARA. Banyak bagian ASIA TENGGARA telah indianized dari 500BC sampai 1000 AD 
Asia Selatan dan Barat Daya digunakan rute angin monsun musiman pembalikan dari Arab dan India untuk perjalanan ke Asia Tenggara. Asia Tenggara adalah rumah bagi beberapa peradaban kuno, termasuk Angkor dan Sri Vijaya kerajaan. Pada sekitar 1300, ada dua kerajaan utama: Sukhotai di Asia Tenggara. Daratan dan kerajaan Majapahit di pulau ASIA TENGGARA. Selama tanggal 12 ke abad ke-14, ada perdagangan rempah-rempah yang aktif di kawasan ini (Fodor 67-8). 
Oleh karena itu, Asia Tenggara terkena berbeda, budaya peradaban dan agama selama ribuan tahun sekarang: animisme, Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme, Hindu dan Islam. Budaya, perdagangan, agama, dan monarki memainkan peran dalam pembentukan negara negara ASIA TENGGARAsian. 














Kolonialisme 
Kolonialisme adalah kekuasaan politik asing atau asing atau kontrol dikenakan pada orang. Kolonialisme dapat mengambil banyak bentuk: bisa politik, hukum, ekonomi, budaya dan sosial. Sebuah kebijakan politik, ekonomi dan budaya dan praktek dimana beberapa negara-negara asing dieksplorasi, menaklukkan, menetap, dieksploitasi, dipelihara dan diperpanjang kontrol mereka di daerah yang luas tanah asing dan orang-orangnya yang berhenti untuk mengontrol wilayah mereka sendiri, sumber daya dan tujuan nasional. 
Usia kolonialisme dimulai sekitar 1500, setelah penemuan Eropa rute laut sekitar pantai selatan Afrika (1488) dan Amerika (1492). 
WARISAN DARI Kolonialisme 
Eropa, Amerika, dan kekuatan Asia dijajah ASIA TENGGARA. Para penjajah Eropa utama dalam ASIA TENGGARA termasuk Portugal, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Perancis. Kekuatan Amerika adalah Eropa Amerika memperkenalkan Protestan dan Katolik Roma untuk ASIA TENGGARA. Selama Perang Dunia II, Jepang merupakan satu-satunya negara besar di Asia yang dijajah ASIA TENGGARA. 

MOTIF 
Ada tiga motif untuk kolonialisme: politik, ekonomi, dan budaya. Alasan untuk kolonialisme banyak ragamnya: untuk memperluas wilayah, untuk mencari keuntungan merkantilis, untuk mengimpor bahan baku murah, dan untuk mengekstrak logam mulia. Ekonomi booming butuh pasokan bahan baku terjamin, pasar baru terjamin dan tempat-tempat baru di mana untuk berinvestasi. 
1. Politik penaikan 
a. Membesarkan Power Politik 
b. Nasionalisme 
1. Teritorial ekspansionisme ke Daerah Lain 
2. Kebanggaan Nasional Peningkatan 
3. Meningkatkan Militer Mungkin 
4. Status sebagai Power Dunia 
c. Intra-Eropa Kompetisi dan Rivalitas 
d. Eropa "Age of Discovery" = Asia Tenggara "Age of Kolonialisme". Salah satu fenomena, dua interpretasi 
Pertama keliling Dunia 
2. Keuntungan ekonomi: 
a. Komersial Enterprise dan Perdagangan Internasional 
b. Perlu untuk Memperkuat ekonomi dengan meningkatkan kekayaan 
c. Merkantilisme: Logam Mulia 
d. Akumulasi Modal 
e. Rute laut ke Timur 

Karena perdagangan rempah-rempah bisa membuat mereka kaya, penjelajah termotivasi untuk menemukan rute laut lebih cepat dan lebih murah. Rute Eropa diblokir oleh rival kuat seperti negara-kota Italia Venesia dan Genoa dan kemudian pedagang Turki Konstantinopel (sekarang Istanbul). Kapal-kapal mereka memiliki kontrol dari Mediterania timur di mana perdagangan dengan Arab berlimpah. Setelah pelayaran yang terkenal Vasco da Gama mengelilingi Tanjung Harapan, Portugis harus berjuang pasukan Muslim dan pedagang saingan untuk mendapatkan bagian dari perdagangan rempah-rempah. Para penguasa Portugal dan Spanyol berusaha rute yang berbeda ke Hindia. Sementara Portugis berkonsentrasi pada usaha mereka ke selatan dan timur, Spanyol berusaha rute alternatif ke barat. 
f. . Pencarian untuk Bahan Baku, esp Rempah-rempah (Maluku: Rempah Kepulauan ") 

Rempah-rempah seperti lada, kayu manis, pala, jahe, atau cengkeh bagaikan harta untuk orang Eropa. Semua produk ini diproduksi di India, Ceylon, dan Maluku (yang dikenal sebagai Kepulauan Rempah-Rempah). 
g. 1800: Revolusi Industri 
7. Pencarian untuk Bahan Baku Baru 
2. Pasar Baru 

3. Budaya 
Kolonialisme ini terkait dengan ide bahwa cara hidup dari penjajah lebih baik daripada terjajah. 
a. "Beban White Man" 

o Rudyard Kipling menciptakan istilah 
o Inggris Cecil Rhodes, "Saya berpendapat bahwa kita orang Inggris adalah ras pertama di dunia, dan lebih dari dunia yang kita huni, semakin baik bagi umat manusia saya percaya itu adalah tugas saya untuk Tuhan, Ratu, dan. Saya negara ... " 
o Supremasi putih: kulit putih adalah makhluk tertinggi 
o Tanggung jawab seharusnya atau dugaan orang kulit putih untuk mengatur dan memberikan budaya mereka kepada orang-orang kulit putih, sering maju sebagai pembenaran bagi kolonialisme Eropa. 
o Kewajiban untuk menyebarkan cara-cara makhluk superior untuk makhluk rendah dengan cara-cara hidup rendah 
o Devaluasi budaya asli 
o "Peradaban Misi": Bawa Peradaban dengan "dunia beradab" 

b. Konversi ke Kristen 
o Spanyol dan Portugal menyebar Katolik Roma untuk koloni mereka dengan mengubah masyarakat adat 
o agama-agama lokal lebih rendah 

SEJARAH Kolonial 
Pada tanggal 7 Juni 1494, Spanyol dan Portugis menandatangani Perjanjian Tordesillas yang membagi dunia dalam dua bidang. Garis imajiner Samudera Atlantik: Spanyol memperoleh tanah ke barat, termasuk semua Amerika, kecuali Brasil, yang diberikan kepada Portugal. Bagian timur termasuk Afrika dan India diberikan ke Portugal. Dengan tidak adanya pengukuran akurat dari bujur , masalah di mana garis harus ditarik di Asia menolak untuk pergi. 
Portugal (1511-1641/1975): Portugis orang Eropa pertama untuk mendominasi perdagangan di ASIA TENGGARA dan yang pertama untuk mendirikan pos perdagangan dalam militer yang diduduki port (Barton 50). Mereka mengalahkan Muslim angkatan laut pada 1509 dan merebut Malaka pada tahun 1511 (Barton 50), sampai Belanda merebutnya pada tahun 1641. Asia Tenggara merasa Portugis dampak paling sedikit. Portugis dikontrol hanya wilayah kecil Timor Timur. 
Spanyol (1565-1898): Ferdinand Magellan mencapai Filipina pada tahun 1521 ekspedisi Spanyol 1525-1536 diklaim Filipina.. Pada 1565, Spanyol menaklukkan Cebu. Pada tahun 1571, Spanyol mendirikan kota Manila dan 1600 itu menguasai sebagian besar kepulauan (Barton 50). Para Katipunan (KKK)-Filipina-revolusioner di bawah Andrés Bonifacio berperang melawan Spanyol dan menjadi negara Asia pertama yang menjadi mandiri pada tahun 1898, kecuali bahwa AS mengambil kekuasaan pemerintahan setelahnya. 

Magellan Magellan memimpin mengelilingi dunia pertama. Dia lahir dari keluarga bangsawan yang lebih rendah dan dididik di pengadilan Portugis. Sama seperti Columbus yang datang sebelum dia, Magellan percaya bahwa Kepulauan Rempah dapat dicapai dengan berlayar barat, sekitar atau melalui Dunia Baru. Sebagai Magellan tidak mendapatkan dukungan dari monarki Portugis, ia mencari dan mendapat bantuan dari raja Spanyol remaja, Charles I (alias kaisar Romawi Suci Charles V ) pada tanggal 22 Maret 1518. Magellan mendapat lima kapal. Pada bulan September, 1519, ia berlayar dengan 270 laki-laki. Awak Italia-nya, Antonio Pigafetta , menyimpan buku harian dan dicatat pelayaran. Mereka berlayar ke Filipina, tiba pada tanggal 28 Maret 1521. Pada tanggal 7 April 1521, ia tiba di Cebu dan berteman dengan seorang raja pulau-Datu Humabon. Pada tanggal 14 April 1521, Datu Humabon dan 800 orang yang ditarik dalam baptisan massal. Kemudian, meskipun, Lapu-Lapu Magellan tewas dalam pertempuran di Mactan pada tanggal 27 April 1521. 
Sebastian del Cano mengambil alih tiga kapal yang tersisa dan 115 selamat. Dua kapal yang tersisa berlayar dari Filipina pada tanggal 1 dan berhasil mencapai Maluku (Kepulauan Rempah) pada bulan November, sarat dengan rempah-rempah yang berharga. Berharap bahwa setidaknya satu kapal akan kembali ke Spanyol, Trinidad pergi ke timur di Pasifik, sedangkan Victoria terus barat. Pada tanggal 6 September 1522, Victoria dan 18 awak kapal-termasuk Pigafetta-tiba di Spanyol. Ini adalah kapal pertama yang mengelilingi dunia. 

Spanyol dan Portugal menggunakan Cross dan Pedang. AS mengalahkan dan diganti Spanyol. 
Belanda (1605-1799 & 1825-1940): Belanda tiba di Indonesia pada tahun 1596 kolonialisme Belanda dilakukan awalnya oleh Belanda East India Company (VOC) 1605-1799.. Keasyikan utama itu adalah keuntungan dalam perdagangan melalui monopoli, bukan aturan politik. 
Ketika runtuh pada 1799, pemerintah Belanda mengambil alih aset VOC pada tahun 1825 dan menempatkan Indonesia di bawah otoritas administrasi, proses yang diselesaikan pada tahun 1930-an (Wilson). Belanda telah menguasai sebagian besar pulau-pulau komersial di Hindia Timur dan menduduki Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa (Barton 50). Mereka membangun pelabuhan di Batavia dan menendang keluar Portugis dari Hindia, kecuali untuk Timor Timur (Barton 50). 

Belanda tidak bisa menjaga Hindia Belanda setelah Perang Dunia II karena mereka berharap karena Indonesia terlibat perang pembebasan nasional untuk mendirikan republik di tahun 1945. PBB mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949. 
Belanda mengambil kerajaan mereka untuk melindungi perdagangan mereka. Dan mereka setelah komoditas. Tapi tidak sebagai bahan baku: ini adalah rempah-rempah, untuk dijual kembali. Belanda 250 tahun di Indonesia. 

Inggris (1824-1957): Inggris bagian dari kerajaan diperoleh melalui, atau untuk membantu, para pedagang. Menggunakan angkatan laut mereka, Inggris menembus ASIA TENGGARA dari sisi barat, sedangkan Prancis dari timur (Barton 50). Kekuatan yang digunakan Inggris untuk Birma lampiran antara 1826 dan 1888 (Barton 50) dalam tiga Anglo-Burmese Wars. Burma mempertahankan Inggris sebagai provinsi British India, seperti koloni lain yang terus identitas etnis mereka. Administrator atas dan menengah India Inggris memerintah Birma. Pada tahun 1935, Inggris setuju untuk memisahkan Burma dari India dan ini diberlakukan pada tahun 1937 (Wilson). Pada tahun 1948, Burma bernegosiasi dengan Inggris untuk kemerdekaannya. 

Inggris (Raffles) mendirikan Singapura pada 1819 dan menyerahkan Malaka Belanda ke Inggris pada tahun 1824 (Barton 50). Inggris diatur Penang (diperoleh pada 1786), Singapura, dan Malaka sebagai Straits Settlements dari mana Britania diperluas ke Semenanjung Melayu 1874-1914 (Wilson). Amerika Melayu dinegosiasikan untuk dan memperoleh kemerdekaan sebagai Federasi Malaya merdeka pada tahun 1957. Penang, Malaka, Sabah, Sarawak, dan Singapura menjadi bagian dari Malaysia pada tahun 1963, tetapi Singapura diberitahu untuk menarik di 1965 (Wilson). Brunei memutuskan untuk tetap keluar dari negara baru dan sekarang menjadi negara merdeka. 
Prancis (1859-1954): Orang Prancis, di bawah Louis XIV, bertukar kedutaan dengan Siam 1600-1700. Pengaruh Eropa pada ASIA TENGGARA diperkuat. Orang Prancis pergi ke Vietnam pada tahun 1858 dan merebut Saigon pada 1859 (Wilson). Dengan 1867, Perancis menganeksasi Cochin Cina (selatan) dan Kamboja. Yang digunakan Prancis Cochin Cina sebagai dasar dari mana mereka pindah ke arah barat dan utara. Dengan 1893, mereka mendirikan protektorat atas Annam, Laos, dan Tonkin, semua yang menjadi "Indochina Perancis" (Barton 50). Dengan 1907, Prancis menyelesaikan penaklukan mereka atas Indocina (Wilson). 

Pada akhir Perang Dunia II, Perancis berperang mencoba untuk mempertahankan kontrol atas wilayah ASIA TENGGARAsian nya. Indo-China Prancis berakhir dengan penghinaan Perancis di Dien Bien Phu pada tahun 1954. Pada Konferensi Jenewa tahun 1954, Vietnam merdeka. 
Mitos tentang Thailand: Ada mitos lama bahwa Thailand tidak pernah dijajah. Faktual berbicara, meskipun, Siam sedang diperas dari barat oleh Inggris dan dari timur oleh Perancis (Barton 58). Siam harus menyerahkan potongan besar tanah dalam pertukaran untuk menjaga integritas teritorialnya. Hanya inti tengah Siam kosong (Barton 58). 

USA (1898-1946): Setelah kemenangan global AS atas Spanyol pada tahun 1898, AS bergerak untuk menjajah Filipina. Laksamana Dewey mengalahkan Spanyol di Manila Bay pada tanggal 1 Mei 1898. Aguinaldo mendeklarasikan kemerdekaan Filipina pada 12 Juni 1898 dan Republik Filipina pada 23 Januari 1899 tetapi AS tidak mengenalinya. Oleh karena itu, Perang Filipina-Amerika dimulai pada 1899 dan berlangsung selama sekitar 10 tahun. Sekitar 400.000 sampai 600.000 orang Filipina tewas dan 10.000 orang Amerika meninggal. Pada 6 Februari 1899, Senat AS memilih untuk lampiran Filipina. Pada tanggal 4 Juli 1901, Presiden AS McKinley mendirikan pemerintahan sipil dan pengangkatan Komisi Filipina yang dipimpin oleh William Howard Taft. 
Mark Twain adalah musuh sastra paling terkenal dari Perang Filipina-Amerika dan ia menjabat sebagai wakil presiden dari Liga Anti-Imperialis dari 1901 sampai kematiannya. Filipina menjadi persemakmuran di tahun 1935 dan independen pada tahun 1946 setelah Perang Dunia II. 
Kekuatan-kekuatan kolonial Barat memiliki dampak ekonomi, sosial, politik, dan budaya pada bangsa dan negara ASIA TENGGARA. Mereka membawa perubahan yang cepat dalam ASIA TENGGARA. 

EFEK 
1. EKONOMI MASSA kepahitan 
2. SOSIAL-BUDAYA belahan dada 
3. PERTUMBUHAN EKONOMI 
MITRA Kolonial 
1. Pemiliham 
2. KERJA SAMA 
TANGGAPAN 
1. Nasionalisme 
2. PERJUANGAN UNTUK DIRI TEKAD 
3. GERAKAN ANTI-Kolonial PEMBEBASAN NASIONAL 
4. JEPANG AGRESI 
5. Dekolonisasi 

Nasionalisme, Dekolonisasi, dan Kemerdekaan 
Pengalaman kolonial berdampak pada bangkitnya anti-kolonial serta anti-fasis (anti-Jepang agresi) semangat nasionalis yang melahirkan gerakan kemerdekaan. Asia Tenggara elit menanggapi kolonialisme barat dalam sebuah kontinum mana saja dari adaptasi, kolaborasi, untuk perlawanan. Elit tradisional gagal dalam perjuangan mereka. Banyak intelektual Filipina mengidentifikasi diri mereka dengan kolonial Spanyol dan Amerika Serikat 
Gerakan keagamaan budaya dan adat muncul dan menekankan identitas nasional berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya tradisional. Misalnya, Young Man Asosiasi Buddhis di Burma didirikan pada 1906 bertujuan untuk menurunkan pengaruh barat. Di Indonesia, Sarekat Islam yang merupakan partai politik nasionalis (1912) bertujuan untuk membawa umat Islam Indonesia di bawah agenda reformis. 

Gaya Barat gerakan politik diciptakan, mereka mendapat inspirasi dari ideologi-ideologi barat dan model. Anak pendidikan Barat aristokrasi tradisional atau elite birokrasi di tingkat nasional dan guru sekolah, pejabat pemerintah dan pegawai di tingkat lokal lokal yang dipimpin gerakan nasionalis. Di Burma, mahasiswa Universitas Rangoon membentuk Asiyone Dobayma ("Kami Burman") masyarakat pada tahun 1935. Dobayman Asiyone anggota menyebut diri mereka Thakins ("Master"). Selain itu, Aung San, U Nu dan Ne Win akan naik menjadi tokoh kunci di Burma independen. 
Di Filipina, beberapa pemimpin yang terkena cita-cita Barat melancarkan perang revolusioner melawan Spanyol. Lain kemudian bekerja sama dengan AS 
Di Malaya, Melayu berpendidikan bergabung dengan layanan sipil dan bekerja sama dengan penguasa Inggris (Wilson). 
Indonesia berpendidikan Belanda membentuk Partai Nasionalis Indonesia (PNI) pada tahun 1927. Ini kemudian menjadi gerakan klandestin dan para pemimpin pergi ke pengasingan politik. 
Di Indocina, hanya di Vietnam adalah gerakan nasionalis ini. 
Pemimpin komunis dan partai meningkat di banyak bagian ASIA TENGGARA. Mereka aktif di Burma, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. 
Selain itu, elit ekonomi, administrasi dan politik baru muncul di mana cita-cita modernisasi dan tradisi berkompetisi. Identitas nasional baru diciptakan, mereka menarik pada simbol-simbol budaya tradisional dan sistem Barat. Pemimpin nasional karismatik seperti Ho Chi Minh dan Soekarno mewujudkan kebangkitan nasional. 
Perang Dunia II di Kawasan Asia-Pasifik 
Jepang menyerang Pearl Harbor dan Clark Air Base pada tanggal 7 Desember 1941. Agresi Jepang berlangsung di banyak bagian Asia dan Pasifik, termasuk negara-negara Asia Tenggara. 
Jepang menduduki Indocina melalui perjanjian dengan pemerintah Vichy yang pro-Jerman di Perancis (Wilson). 
Di Filipina, pasukan AS terakhir menyerah kepada Jepang pada Mei 1942. Jepang set sebuah boneka "independen" "Republik Filipina". Pada tanggal 20 Oktober 1944, pasukan AS kembali ke Filipina. Pada tanggal 4 Juli 1946, AS memberikan kemerdekaan ke Filipina. 
Pada tanggal 29 Maret 1942, Filipina menyelenggarakan Hukbalahap (Anti-Jepang Tentara Rakyat). Di Asia Tenggara, hanya Filipina berjuang pertempuran sengit melawan agresor Jepang. Pada puncaknya, ada 260.000 gerilyawan anti-Jepang. 
AS menjatuhkan bom nuklir di kota Hiroshima dan Nagasaki. Pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima. Sekitar 130.000 tewas, terluka, atau hilang, sementara 90% dari kota itu diratakan. Pada tanggal 9 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki. Sekitar 75.000 orang tewas atau terluka, sementara lebih dari 1 / 3 dari kota itu hancur. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada pasukan Sekutu di Tokyo, Jepang. 

Kesimpulan 
Negara-negara Asia Tenggara modern muncul dari sejarah mereka yang kaya, budaya beragam serta transformasi sosial mereka dari anti-Barat perjuangan kolonial mereka serta sebagai anti-Jepang perlawanan mereka selama Perang Dunia II.