https://drive.google.com/open?id=0B3S3QTounjw-ZzllWVBFdlZIU2c
!doctype>
Friday, November 18, 2016
Thursday, November 10, 2016
THE NEXT PAHLAWAN BANGSA
Guru adalah pahlawan
tanpa tanda jasa. Mungkin perkataan itu memang benar adanya namun aku merasa
tak pantas untuk menerima perkataan yang berharga itu.
Dari lubuk hati
yang paling dalam. Aku menginginkan sebuah balas jasa.
Jasa yang telah
guru berikan, balaslah dengan tanda kesuksesan.
jadikanlah jasa
itu ilmu yang bermanfaat
Berikanlah manfaat
itu bagi sesama bahkan dunia. jadilah orang yang mampu membawa negeri ini
menjadi negeri yang adidaya. Negeri yang mampu berdiri dikakinya sendiri. Negeri
yang mampu mensejahterakan rakyatnya, mewujudkan cita-cita para pejuang-pejuang
bangsa. Dan negeri yang mampu menggoncang dunia.
Aku masih
percaya akan datangnya sebuah era dimana indonesia menjadi macan dunia. Masih berharap
akan adanya orang-orang yang dapat melampaui apa yang telah dilakukan oleh para
pendahulunya. Dan masih tetap berdoa
semoga anak didikku merupakan bagian dari era kejayaan indonesia
Berjuanglah siswa-siswiku
karena sekarang engkaulah para pejuang bangsa.
Aku yakin
merekalah pahlawan bangsa selanjutnya
Tuesday, November 08, 2016
I AM ROMANTISME NOT REVOLUSIONER
Didalam dunia ini ada banyak sekali pilihan, terserahmu saja ingin mengambil peran seperti apa. Namun kau juga harus menyiapkan dirimu karena kau akan menemui berbagai wajah yang berbeda. Ntah itu wajah asli maupun bukan.
Dalam duniaku semua motivasi yang dulu ku percayai, hilang dalam sekejap. Semua berubah setelah merasakan keadaan. Butuh keberanian sang revolusioner untuk mengembalikan keadaan. Namun, apalah daya. aku hanyalah seorang romantisme.
Dalam Sejarah mencatat ada banyaknya revolusi, namun dalam duniaku ini sepertinya hanya sisi luarnya saja yang mengalami revolusi, revolusi tidak benar-benar dijalankan oleh seluruh lapisan, ntah karena kurang adanya ketegasan atau kerena menyepelekan
Dalam duniaku, kepentingan bersama menjadi prioritas. Prioritas orang banyak menjadi suatu keputusan. Ntah itu keputusan baik atau keputusan penyelewengan. Seakan – akan namanya saja yang berbeda namun pratiknya tetap sama.
Seorang bertanya : hai, kau. Kau tak seperti dulu lagi? Kau seperti menampakan wujud aslimu.
Dalam hati ku menjawab : yah, beginilah duniaku apa yang kau liat tak selalu menyenangkan buat mu.
Dalam duniaku, aku berkali-kali mnegalami kekecewaan. Hingga dibutuhkan banyak kesabaran tuk melaluinya. Ingin rasaya kembali kezaman kediktatoran dimana sesuatu yang salah akan mendapatkan hukuman. Bukannya menghukum merupakan sesuatu kesalahan. Namun kembali lagi aku hanyalah seorang romatisme dimana lebih memilih menggunakan perasaan dan hati nurani dari pada seorang revolusioner yang berani.
Subscribe to:
Posts (Atom)